Rabu 27 Mar 2019 13:00 WIB

KPAI Kecam Aksi Siswa Sawer Guru

KPAI mendukung pemberian sanksi bersifat disiplin positif.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) - Retno Listyarti
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) - Retno Listyarti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelakuan siswa SMP Maha Prajna di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi ramai di media sosial. Dalam video tampak sekumpulan siswa kelas sembilan tengah berjoget, bernyanyi, dan menyawer seorang guru di dalam kelas.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam keras aksi para siswa tersebut yang dianggap tidak sopan kepada gurunya. KPAI juga mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait aksi para siswa tersebut.

Baca Juga

“KPAI sudah menerima pengaduan masyarakat terkait video itu, dalam video tampak para siswa bernyanyi dan berjoget sambil mengelilingi guru tersebut,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam siaran pers, Rabu (26/3).

Para murid, lanjut Retno, ada yang tidak mengenakan seragam sebagaimana mestinya di jam pelajaran. Ada pula siswa yang bertelanjang dada sambil berjoget dan bernyanyi.

Tampak pula siswa tengah memegang lembaran uang kertas, seperti sedang menyawer seorang penyanyi. Sementara siswa lainnya memainkan musik dengan cara memukul-mukul meja.

“KPAI bersepakat bahwa perilaku anak-anak dalam video tersebut sangat tidak patut, apalagi dilakukan terhadap seorang pendidik,” tegasnya.

KPAI berencana menyambangi sekolah dan bertemu dengan pihak sekolah. Retno ingin memastikan agar para siswa tersebut dikenai sanksi, dalam bentuk disiplin positif dan bersifat mendidik.

“KPAI juga ingin memastikan bahwa anak-anak pelaku tetap dipenuhi hak atas pendidikannya, mengingat anak-anak tersebut sudah kelas sembilan. Sebentar lagi akan mengikuti ujian sekolah dan ujian nasional,” kata dia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement