REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS memperpanjang penguatan terhadap sekeranjang mata utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (28/3). Penguatan dolar AS didorong pertimbangan pasar terhadap sejumlah data ekonomi terbaru.
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat 2018 direvisi turun ke tingkat tahunan 2,2 persen. Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS memprediksi AS bisa tumbuh 2,6 persen.
Laju pertumbuhan yang lambat terjadi terutama karena pengeluaran konsumsi pribadi, pengeluaran pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah, serta investasi tetap nonresidensial direvisi turun, kata departemen. Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 23 Maret, klaim pengangguran awal AS, ukuran kasar untuk pemutusan hubungan kerja (PHK), mencapai 211.000 orang. Jumlah ini turun 5.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja.
Para ekonom yang disurvei oleh Market Watch memperkirakan angka 222.000 untuk klaim pengangguran mingguan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,44 persen menjadi 97,2026 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1227 dolar AS dari 1,1263 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3058 dolar AS dari 1,3263 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7077 dolar AS dari 0,7086 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,38 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9954 franc Swiss dari 0,9949 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3440 dolar Kanada dari 1,3402 dolar Kanada.