Jumat 29 Mar 2019 23:23 WIB

Mbak Tutut Bertemu KH Hasib Wahab Hasbullah

Kunjungan Mbak Tutut merupakan ajang menjalin tali silahturahim

Siti Hardijanti Rukmana, putri sulung mantan Presiden RI Soeharto, mengunjungi Pondok Pesantren Hasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jumat (29/3).
Foto: Istimewa
Siti Hardijanti Rukmana, putri sulung mantan Presiden RI Soeharto, mengunjungi Pondok Pesantren Hasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Siti Hardijanti Rukmana, putri sulung mantan Presiden RI Soeharto, mengunjungi Pondok Pesantren Hasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jumat (29/3). Bersama adiknya Siti Hutami Endang Adiningsih, Mbak Tutut dan Mbak Mamiek ditemui oleh pengasuh Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum, KH Hasib Wahab Hasbullah dan istrinya Hj Siti Fatimah.

Ikut menemui pula KH Sa'dullah Basuni, pengasuh Ponpes Tajul Muslimin, Sukorejo, Pasuruan. Selain itu, silahturahim juga dihadiri kiai, ulama, tokoh masyarakat setempat, serta relawan Partai Berkarya dari Jombang, Mojokerto, Kediri bahkan Madiun.

KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, kunjungan Mbak Tutut dan Mamiek merupakan ajan menjalin tali silahturahim antara Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum dan keluarga Soeharto. Sebab, sebelumnya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto juga telah datang beberapa waktu lalu.

"Ini bukan kampanye, melainkan murni menjalin tali silahturahim keluarga Pak Harto dengan pondok pesantren," ungkapnya dalam siaran persnya. Meski demikian, ia menyebutkan, kedatangan Mbak Tutut dan Mbak Mamiek telah diinformasikan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dalam sambutannya, KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, rakyat Indonesia rindu dengan kepemimpinan Pak Harto. Ia pun melontarkan harapannya agar keluarga Soeharto bisa tampil menjadi pemimpin nasional. "Kami merindukan betul tampilnya kembali keluarga Pak Harto," lanjutnya.

Sementara Mbak Tutut membenarkan, kedatangannya bukan untuk kampanye. Menurutnya, ia dan Mbak Mamiek dan relawan Partai Berkarya sedang bersilaturahmi. Karena itu, dalam sambutannya pun, Mbak Tutut tidak memberikan ajakan untuk mencoblos partai dengan nomor 7 ini.

Mbak Tutut lebih memberikan pernyataan bahwa pemilu bukan mencari musuh. Pemilu adalah pesta demokrasi untuk mencari pemimpin bangsa. "Jadi, semua adalah saudara. Mari gunakan hak pilih untuk mencari pemimpin bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement