Senin 01 Apr 2019 16:17 WIB

Mahasiswa UMM Sebarkan Tangguh Bencana Lewat Meja Permainan

Permainan ini dinilai mampu meningkatkan kreativitas anak-anak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa UMM, Izza Amalia, menyebarkan nilai perdamaian dan tangguh bencana melalui boardgames.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa UMM, Izza Amalia, menyebarkan nilai perdamaian dan tangguh bencana melalui boardgames.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Izza Amalia, menyebarkan nilai perdamaian dan tangguh bencana melalui boardgames (papan permainan). Cara ini dilakukan mahasiswa Prodi Sosiologi itu untuk mewujudkan sekolah-sekolah di daerah rentan bencana alam dan sosial menjadi sekolah yang ceria, damai, dan siaga bencana.

Izza mengaku sengaja menggunakan media permainan berbasis papan atau meja bermain untuk mengajarkan kebencanaan dan perdamaian. Melalui berbagai tema, Izza beserta kesepuluh kawan-kawan seprogramnya di Sekolah Cerdas, inisiasi MDMC, Lazizmu, dan Peace Generation Indonesia, menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.

Ia ditempatkan di Cianjur, Jawa Barat selama tiga bulan hingga Mei mendatang. “Selain mengajarkan modul materi di Sekolah Cerdas, kami menggunakan boardgames. Jadi di sini kami lebih ke bermain dan belajar. Tidak melulu materi. Materi kita sampaikan selingan saja. Kebanyakan kami menggunakan boardgames. Karena memang modul dan boardgames ini lebih relevan atau lebih cocoknya digunakan untuk SD dan SMP,” katanya.

Menurut dia, papan permainan atau boardgames bisa dijadikan media mitigasi atau penanggulangan bencana. Permainan ini dinilai mampu meningkatkan kreativitas anak-anak dan melatih perkembangan motorik.

Yang paling penting, lanjut dia, papan permainan juga dapat meningkatkan respon anak-anak dalam upaya pengurangan risiko bencana. Karena secara teknik, gim ini berisikan banyak edukasi seputar kebencanaan. Contohnya, boardgames 'Bencana' yang memuat pelajaran untuk menjaga lingkungan dan keharmonisan alam.

"Permainan kompetisi dan menjaga harmoni alam antara pulau satu dan lainnya untuk mewujudkan pulau yang aman dari bencana," tambah dia.

Selain itu, terdapat pula papan permainan bertemakan 'Galaxy Obscurio'. Di sini, para pemain harus menjaga perdamaian melalui penjagaannya dari para virus jahat yang menyerang planet.    

Sebelumnya, Izza menceritakan telah melalui tahap seleksi ketat yang dilakukan Peace Generations. Dari ratusan pendaftar, Izza terpilih sebagai salah satu relawan yang dikirim ke berbagai wilayah rawan bencana.

Antara lain di Nusa Tenggara Barat, Maluku, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Para calon relawan berbagai latar belakang ini telah mengikuti karantina sebelum benar-benar diterjunkan ke lapangan.

Selain bermain dan penyampaian materi, ia juga mengadakan simulasi kebencanaan yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar). Selain itu, dengan Palang Merah Indonesia (PMI), puskesmas, Desa Tangguh Bencana (Destana), dan pihak-pihak terkait.

Juga mengajak komunitas-komunitas kebencanaan dan lingkungan di Cianjur. Izza memastikan, aksinya tak hanya berhenti di edukasi pra-bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Bukan hanya tentang bencana alam, tetapi juga akan membicarakan bencana sosial yang akan diberikan materi tentang 12 nilai perdamaian.

Di antaranya menerima diri, memahami prasangka dan menghormati perbedaan etnis. "Juga menghormati perbedaan agama, dan nilai-nilai perdamaian lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement