Selasa 02 Apr 2019 11:41 WIB

Prudential Bayar Total Klaim dan Manfaat Rp 12,3 Triliun

Prudentian juga mencatatkan pendapatan premi senilai Rp 25,4 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Pertumbuhan Asurasi Syariah. Petugas melayani nasabah di kantor layanan Asuransi Prudential Syariah, Jakarta, Rabu (14/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Asurasi Syariah. Petugas melayani nasabah di kantor layanan Asuransi Prudential Syariah, Jakarta, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah berbagai tantangan ekonomi, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) terus berinovasi melalui berbagai produk dan layanan inovatif, yang berfokus pada nasabah. Perseroan juga terus berkontribusi mendukung pembangunan berkelanjutan bagi Indonesia. 

President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan sepanjang 2018 perusahaan terus memberikan perlindungan keuangan jangka panjang bagi keluarga di seluruh Indonesia. Tercatat Prudential Indonesia membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp 12,3 triliun. 

Baca Juga

“Kami juga mencatatkan pendapatan total premi sebesar Rp 25,4 triliun, tertinggi di industri, yang menopang posisi keuangannya yang kuat di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/4).

Sejalan dengan pertumbuhan total bisnisnya, Prudential Indonesia memperkuat kepemimpinan pasarnya dalam bisnis asuransi syariah, dengan mencatatkan total aset syariah sebesar Rp 9,2 triliun dan total kontribusi Tabarru sebesar Rp 2,4 triliun. Tabarru Prudential Indonesia juga mendanai modal berbasis risiko sebesar 2,488 persen dan dana perusahaan sebesar 10,002 persen. 

Selain itu, Prudential Indonesia mempertahankan posisi Modal Berbasis Risiko (Risk Based Capital) perusahaan sebesar 752 persen (lebih dari enam kali persyaratan minimum wajib). Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa baru mencapai 6,6 persen. 

“Ini berarti 93,4 persen masyarakat Indonesia masih belum terlindungi asuransi. Hal tersebut memicu kami untuk semakin memperkuat komitmen dalam menghadirkan berbagai produk dan layanan yang inovatif guna memenuhi kebutuhan perlindungan dan rencana keuangan jangka panjang untuk masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya di tengah tantangan industri asuransi karena lingkungan makro ekonomi global yang bergejolak tahun lalu, Prudential Indonesia mampu meneruskan kepemimpinan pasarnya di industri asuransi Indonesia. “Ini adalah dasar dari inovasi kami yang diluncurkan sepanjang 2018, dan untuk mewujudkan brand positioning yang lebih kuat. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan yang diberikan oleh para nasabah,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement