REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masalah sempat menghampiri pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di salah satu sekolah di Kota Semarang. Virus menyerang perangkat lunak di SMA Muhammadiyah 2 Semarang di hari pertama UNBK pada Senin (1/4) kemarin. Akan tetapi, kendala tersebut kini sudah tertangani.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Sulistyo, menerangkan salah satu kendala yang dihadapi dalam UNBK kali ini adalah serangan virus di komputer sekolah. Akibat serangan virus, para siswa di sekolah tersebut harus mengulang UNBK.
Ujian ulang akan dilangsungkan pada 15 dan 16 April mendatang. “Di luar persoalan ini, seluruh pelaksanaan UNBK dapat berjalan dengan lancar,” tandasnya.
Memasuki hari kedua, pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA di sekolah penyelenggara yang ada di Kota Semarang dipastikan lancar. “Seluruh peserta UNBK di sekolah tersebut hari ini sudah bisa melaksanakan proses UNBK tanpa ada kendala lagi,” ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meninjau pelaksanaan UNBK SMA di Kota Semarang, Selasa (2/4).
Ganajar telah memantau langsung pelaksanaan UNBK SMA di sejumlah sekolah penyelenggara. Di antaranya seperti SMA Kesatrian Semarang, SMAN 5, SMAN 1 Semarang, serta SMA Kolese Loyola. “Semuanya mengaku pelaksanaan hari kedua ini cukup lancar,” ungkapnya.
Persoalan yang sebelumnya sempat dihadapi oleh panitia serta peserta di SMA Muhammadiyah 2 Semarang juga tidak mengemuka lagi. Harapannya pelaksanaan UNBK jenjang SMA ini bisa berlangsung lancar hingga rampung.
“Makanya, hari ini saya meyakinkan untuk pelaksanaannya semakin lancar. Agar anak- anak kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik, setidaknya peralatan yang digunakan tidak ada hambatan. Saya cek dari beberapa sekolah tadi semuanya oke,” tambahnya.