Jumat 05 Apr 2019 01:10 WIB

Gelap Gulita, Kondisi Kampung Bojong Asih yang Kebanjiran

Warga belum menerima bantuan banjir.

Rep: M Fauzi Ridwan / Red: Friska Yolanda
Ratusan rumah di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 230 cm. Dengan kondisi gelap gulita karena listrik dimatikan. Banjir diperkirakan akan terus naik karena hujan deras yang kembali turun, Kamis (4/4) malam.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Ratusan rumah di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 230 cm. Dengan kondisi gelap gulita karena listrik dimatikan. Banjir diperkirakan akan terus naik karena hujan deras yang kembali turun, Kamis (4/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir di tiga kecamatan yaitu Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung masih berlangsung. Salah satu yang terparah di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot dengan ketinggian air mencapai dua meter lebih. Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya listrik pada malam hari sehingga gelap gulita.

Bahkan saat ini hujan deras di wilayah Kabupaten Bandung, Kamis (4/4) kembali turun disertai petir. Babinsa Koramil Dayeuhkolot, Serka Emil Sodikin mengatakan ketinggian air mencapai dua meter lebih dengan titik terdalam berada di RW 04, 03, 05 dan 14.

"Yang di depan paling setengah meter ketinggian banjir. Kalau di dalam dan paling belakang dekat sungai Citarum mencapai dua meter lebih," ujarnya, Kamis (4/4).

Ia mengungkapkan, saat ini sebagian warga mengungsi di kantor desa dan di shelter pengungsian yang masih berada di kawasan desa. Sementara sebagian masih ada yang bertahan di rumahnya karena memiliki lantai dua.

"Sekarang lampu dimatikan dan gelap gulita," katanya. 

Dirinya mengatakan dengan kondisi hujan yang masih terjadi sekarang maka ketinggian air diperkirakan akan kembali naik. "Warga satu desa disini kurang lebih 12 ribu jiwa. Yang terendam kurang lebih sekitar 70 persen," katanya.

Dirinya menambahkan, saat ini bantuan untuk warga korban banjir belum ada. Terakhir bantuan yang tersisa pada banjir minggu lalu hanya tiga dus mi instan, satu karung beras. 

"Belum ada lagi bantuan. Selama ini bantuan dari BPBD maupun dinsos datang saat banjir tinggal menyisakan ketinggian setengah meter. Seharusnya bantuan dikirim sekarang saat banjir tinggi-tingginya," katanya.

Dirinya berharap agar masalah banjir bisa terselesaikan mengingat banjir sudah terjadi sejak 20 tahun terakhir di tiga kecamatan tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement