Jumat 05 Apr 2019 19:13 WIB

Bupati Nduga Diisukan Diculik, Gubernur Papua: itu Bohong

Gubernur Papua menegaskan isu penculikan bupati Nduga hoks..

Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan kepada media di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (15/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan kepada media di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan isu penculikan Bupati Nduga, Yairus Gwijangge, yang tengah ramai di media sosial sejak Rabu (3/4) merupakan berita bohong dan tidak benar. Masyarakat pun diminta tidak terprovokasi. 

"Mengapa bupati harus diculik? Dia merupakan bagian dari pemerintah," kata Lukas kepada Antara di Jayapura, Jumat (5/4) yang ditemui usai menghadiri apel gelar pasukan pengamanan pemilu. 

Baca Juga

Senada dengan Lukas Enembe, Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf, J Binsar P Sianipar, mengatakan pihaknya menegaskan isu penculikan Bupati Nduga tidak benar. 

"Sudah diklarifikasi pihak Kodam XVII/Cenderawasih, bahwa berita dan isu penculikan Bupati Nduga tersebut adalah tidak benar," katanya.  

Menurut Danrem Binsar, yang benar kejadiannya adalah pada Selasa (2/4) bersilahturahim ke jajaran Kodam XVII/Cenderawasih menemui Kapendam untuk membicarakan berbagai hal termasuk kondisi di Kabupaten Nduga. 

"Kemudian kami mengklarifikasi pernyataan Bupati Nduga yang meminta penarikan pasukan di wilayahnya, dan menjelaskan alasannya, di mana setelah ke Kodam XVII/Cenderawasih juga dilanjutkan ke Korem 172/PWY," ujarnya.  

Dia menjelaskan selanjutnya pada Rabu (3/4) masih sempat bertemu dengan pihaknya sehingga tidak benar jika ada isu penculikan Bupati Nduga. 

"Kami akan membuat laporan polisi mengenai penyebaran isu penculikan Bupati Nduga yang dilakukan oleh TNI, karena jika dibiarkan dapat merugikan nama baik orang maupun institusi," katanya lagi.   

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement