REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Moor adalah sebutan untuk umat Islam di Semenanjung Iberia yang memerintah Spanyol antara 711 M hingga 1492. Pemimpin Islam yang mencapai Spanyol pertama kalinya adalah Abd al-Rahman.
Orang-orang Kristen di Semenanjung Iberia mulai menggunakan istilah ‘Moor’ secara eksklusif untuk umat Islam. Moor merupakan sebuah kata yang mengacu pada orang yang berasal dari Maroko.
Hal tersebut dikarenakan umat Islam yang pertama tiba di Spanyol pada 711 merupakan orang Arab yang berasal dari Afrika Uta ra. Selain Moor, kata-kata lain seperti ‘Moriscos’ dan ‘Mudejares’ digunakan untuk sebutan bangsa Moor pada pertengahan abad ke-13.
Bangsa Moor tinggal di Andalusia, Spanyol, yang pada periode awal sejarah termasuk wilayah Portugal dan selatan Prancis. Pada Ramadhan 732 M, umat Islam dikalahkan di Tours-Poitiers, Prancis, yang dikenal dengan sebutan “The Pavement of the Martyrs” atau dalam bahasa Arabnya “Balaat as-Syuhad” yang berarti tanah para syuhada.
Akibat kekalahan tentara Moors dari pasukan Karel Martel (Charlemagne) tersebut, kontrol umat Islam di wilayah Tou louse, Narbonne, Lyon, dan wilayah Prancis Selatan lainnya menghilang hingga 975 M. Setelah Prancis gagal di kua sai, umat Islam di Spa nyol memusatkan perhatian pada Andalusia, Spanyol selatan, untuk membangun sebuah peradaban.
Andalusia berasal dari bahasa Arab, ‘Al-Andalus’, yang memiliki beberapa arti. Salah satu artinya adalah “menjadi hijau setelah musim panas yang panjang atau kekeringan”, dan sejarah Semenanjung Iberia selama berabad- abad membuktikannya ketika Muslim menguasai Spanyol.
Selain mengembangkan Andalusia, bangsa Moor menciptakan berbagai istana mewah yang indah. Salah satu yang paling terkenal di Alhambra, Granada. Istana Alhambra mulai diba ngun pada 1238 oleh Sultan Muhammad ibn al-Ahmar.