REPUBLIKA.CO.ID, JHANG -- Ribuan warga Pakistan berpakaian putih berkumpul di pusat Kota Jhang. Mereka berkumpul dan membentuk konfigurasi gambar Masjid Al Noor Christcurch, Selandia Baru. Di Masjid Al Noor Christcurch itu, 50 orang dibunuh oleh seorang anggota supremasi kulit putih, empat minggu yang lalu.
Citra drone menunjukkan para jamaah berdiri membentuk formasi pada Jumat (12/4). Pakaian tradisional berwarna putih, shalwar kameez dan peci menimbulkan warna kontras dari warna hijau lapangan. Sedangkan kelompok kedua, membentuk formasi 'Islam itu Damai' di dekat formasi utama.
Bendera Selandia Baru dan Pakistan berukuran besar juga ditunjukkan bersama dengan tulisan, 'Solidaritas kepada para Syuhada Christchurch dari Pakistan'. Aljazirah, Jumat (12/4) melansir, peringatan itu diselenggarakan oleh Institut Muslim, sebuah organisasi non-pemerintah yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas dunia Muslim. Mereka turut merilis video hasil rekaman drone.
Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia berusia 28 tahun mengaku sebagai kelompok supremasi kulit putih. Ia didakwa atas pembunuhan 50 orang dan 39 percobaan pembunuhan, setelah melepaskan tembakkan di Masjid Linwood dan Al Noor pada 15 Maret yang lalu.
Sementara itu, sembilan korban merupakan warga Pakistan. Salah satunya, Naeem Rashid. Ia diberikan penghargaan anumerta oleh Pemerintah Pakistan atas keberaniannya dalam menghalau pria bersenjata sebelum akhirnya tertembak.
Penyelenggara peringatan tersebut memuji Pemerintah Selandia Baru atas apa yang dilakukan saat waktu yang genting bagi Muslim di negara tersebut. Pujian itu khususnya diberikan kepada Perdana Menteri, Jacinda Ardern. "Tanggapan Jacinda Ardern tidak hanya menenangkan Muslim di Selandia Baru. Namun juga meyakinkan, Muslim di Selandia Baru aman," kata Sahibzada Sultan Ahmad Ali. Seorang sarjana agama yang juga merupakan penyelenggara acara tersebut.
"Kami bekerja sangat keras untuk membuat bentuk ini. Hal itu sangat menyenangkan, sehingga kami siap untuk berdiri semacam ini sepanjang hari," kata salah satu peserta, Noor Hassan.