REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma''ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai capres 02, Prabowo Subianto, terjebak pada memori persoalan lama. Keduanya, kata Hasto, tak mampu melihat keberhasilan yang telah dicapai pemerintahan sekarang.
"Seperti yang telah diduga sebelumnya, Pak Prabowo terjebak pada memori persoalan lama," kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (14/4) malam.
Menurut Hasto, Prabowo dan Sandi ahli dalam kritik, tetapi tidak punya program otentik. Sementara itu, capres 01 Joko Widodo, kata Hasto, menyampaikan komitmennya untuk mengembalikan karakter asli pembangunan ekonomi Indonesia yang menempatkan aspek pertumbuhan, pemerataan, dan keadilan. Di antaranya melalui kebijakan Indonesia sentris.
Menurut Hasto, Indonesia sedang berbenah melalui pembangunan secara masif di bidang infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya tarik investasi, serta menggelorakan martabat, kemandirian, dan daya saing bangsa yang merupakan tugas utama Presiden Jokowi.
"Kelemahan Prabowo-Sandiaga, terletak pada ketidakmampuan melihat prestasi yang telah dicapai oleh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Semua dikatakan salah arah, tidak ada strategi, dan terjadi de-industrialisasi," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
Padahal, menurut Hasto, faktanya pertumbuhan investasi dan industri manufaktur saat ini mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.