REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak masyarakat agar menyukseskan Pemilihan Umum dengan menggunakan hak pilihnya pada 17 April mendatang. PBNU mengimbau agar masyarakat tak golput dan tetap memilih dengan menggunakan nalar dan nurani.
“Kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat, Nahdlatul Ulama menghimbau agar tidak golput. Gunakan hak pilih dengan nalar dan nurani untuk memilih Calon Presiden/Wakil Presiden serta calon-calon Wakil Rakyat (DPD/DPR/DPRD) yang memenuhi kriteria profetik shidiq, tablīgh, amânah, dan fathanah,” dalam rilis PBNU yang ditandatangani Ketum PBNU Said Aqil Siroj pada Senin (15/4).
PBNU pun mengajak seluruh jajaran penyelenggara Pemilu untuk menjamin penyelenggaraan pemilu yang adil, kurir dan bersih guna mewujudkan demokrasi Indonesia yang bermartabat. PBNU meningkatkan agar tak berkompromi dengan politik uang (money politic) yang terbukti merusak demokrasi dan menimbulkan cacat legitimasi.
Selain itu PBNU juga mengajak para konstestan, tim sukses, pendukung, simpatisan, tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh agama dan seluruh warga negara, serta aparat keamanan (TNI/Polri) agar bahu-membahu menciptakan suasana politik yang damai, tidak memprovokasi rakyat dengan berita hoaks dan ujaran kebencian, menerima hasil pemilu dengan legowo.
PBNU pun mengingatkan jika ada keberatan terhadap hasil pemilu maka menggunakan prosedur dan mekanisme konstitusional yang tersedia, sebagaimana ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
PBNU menilai Pemilu 2019 menjadi batu uji kesiapan bangsa Indonesia berdemokrasi secara maju dan beradab. Kesuksesan penyelenggaraan pemilu tahun ini diharapkan dapat mengokohkan persepsi dunia bahwa Indonesia yang menyoritas Muslim, dapat menyandingkan Islam dan demokrasi dalam satu tarikan nafas.
“Karena itu, Nahdlatul Ulama menghimbau kepada semua pihak agar menjaga keamanan dan ketertiban, berpartisipasi dan berperan aktif memastikan penyelenggaraan pemilu yang damai, bersih, jujur, dan adil”, katanya.