REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perasaan iri dan dengki di antara saudara merupakan hal yang banyak didapati di tengah-tengah masyarakat. Inilah mengapa Rasulullah SAW melalui hadis di atas menegaskan untuk menghindari rasa iri dan dengki.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Janganlah kamu semua dengki mendengki, jangan putus memutuskan hubungan persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula belakang membelakangi (seteru menyeteru) dan jadilah kamu semua hamba Allah sebagai saudara, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah kepadamu semua." (HR Bukhari dan Muslim).
Kewajaran yang bagaimana? Ya, selama tidak menjadi menghalang untuk saling mencintai, kasih mengasihi, mendambakan kebaikan bagi saudaranya dan bahagia dengan prestasi yang diraihnya.
Rasa iri dan dengki yang baik ini perlu dimiliki, yaitu tatkala rasa iri dan dengki yang mendorong untuk membenahi diri sendiri karena orang yang cerdas adalah orang yang melakukan persaingan dengan dirinya sendiri dan bukan persaingan dengan saudaramu atau orang lain.
Bila hal ini telah disadari maka Anda tidak merasa tersiksa, resah, dan gelisah. Persaingan dengan diri sendiri berarti mengembangkan setiap potensi atau kemampuan anda untuk dijadikan kesuksesan di bidang tertentu yang disesuaikan dengan prioritas utamanya.
Bukan agar supaya diri kita lebih baik dari saudara Anda atau teman Anda, melainkan agar hidup dan kehidupan Anda menjadi berarti dan bermakna.