REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemungutan suara Pemilu 2018 mencapai 80 persen. Pemerintah mengapresiasi antusiasme warga dalam menggunakan hak pilihnya.
"Pemerintah mengapresiasi tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak politiknya atau hak memilihnya dengan tingkat kehadiran di TPS yang cukup tinggi di atas 80 persen. Hal ini sebagaimana sudah sejak awal kami prediksikan," jelas Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4).
Menurut dia, tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat tidak lepas dari peran Polri dan TNI yang didukung satpol PP, Linmas dalam menjaga keamanan, ketertiban masyararakat dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian, kondisi di tempat pemungutan suara (TPS) pun aman. "Masyarakat yang hadir menggunakan hak pilihnya dalam suasana terlindungi untuk hadir di TPS," katanya.
Petugas KPPS membantu warga yang akan memberikan hak suaranya di TPS 005 Pemilu 2019 di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (17/4).
Selanjutnya, Tjahjo pun meminta masyarakat yakin bahwa aparat keamanan akan menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya yerhadap tindakan-tindakan inkonstitusional yang menganggu jalannya proses pileg dan pilpres serentak 2019
Sementara itu, Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan berdasarkan pengamatan di lapangan, tingkat antusiasme masyarakat untuk mencoblos pada 17 April kemarin cukup tinggi. KPU berharap partisipasi masyarakat mampu mencapai target sebesar 77,5 persen.
"Kalau partisipasi pemilih di luar negeri itu sudah mencapai di atas 65 persen. Tapi laporan ini baru berasal dr 67 PPLN dari total 130 PPLN yang kami bentuk untuk menjalankan pemilu," ungkap Arief.