REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyerukan persatuan usai pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019. AHY mengatakan, bangsa Indonesia harus selalu menemukan titik temu dari setiap perbedaan.
"Jangan selalu mengedepankan perbedaan di antara kita. Tetapi perbedaan itu adalah kemajemukan, dan itu menjadi sumber kekuatan kita," kata AHY kepada Republika.co.id seusai acara anugerah Tokoh Perubahan 2018 di Jakarta, Rabu (24/4) malam.
Putra presiden ke-6 RI tersebut mengajak semua pihak untuk menyudahi perselisihan akibat pemilu. "Mari kita songsong lima tahun ke depan lebih baik lagi untuk kita semuanya," kata AHY.
Pesan serupa juga diutarakan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia. Ia mengatakan, bangsa Indonesia harus bersatu seperti sebuah keluarga.
"Kalau ada perbedaan, itu harus dicarikan jalan keluarnya. Tapi tidak berarti perbedaan dan ketidakpuasan itu menjadi sarana untuk perpecahan," kata Bahlil kepada Republika.co.id.
Untuk membangun bangsa, Bahlil mengatakan, semua pihak perlu menyingkirkan sekat perbedaan. "Biarlah perbedaan menjadi kebesaran bangsa. Mari kita bergandengan tangan dan merajut kebersamaan," kata dia.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia sebaiknya mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengatakan bangsa Indonesia perlu menunjung tinggi asas kekeluargaan gotong dan royong.
Bahlil merupakan salah satu penerima penghargaan Tokoh Perubahan 2018 yang diselenggarakan oleh Republika. Bahlil dianggap sebagai seorang wirausaha yang menginspirasi banyak orang.
Anugerah Tokoh Perubahan diselenggarakan setiap tahun oleh Republika. Tokoh Perubahan lainnya, yakni Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Rustamadji; Ustaz HM Jazir ASP; Yenny Wahid; dan Sutopo Purwo Nugroho.
Tema dalam acara tersebut adalah 'Merawat Persatuan untuk Kejayaan Bangsa'. Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi mengatakan, tema tersebut diambil untuk menyatukan kembali Bangsa Indonesia setelah menjalani pemilu.