REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut dapat beroperasi pada Februari 2020. Menurut dia, saat ini proses reaktivasi jalur yang telah lama tak digunakan itu sudah mencapai 70 persen.
"Insya Allah akan selesai desember 2019, operasional mulai Februari (2020)," kata dia di Stasiun Cibatu, Kabupaten Garut, Jumat (26/4).
Budi mengatakan, reaktivasi jalur kereta di Jabar akan menjadi yang pertama dari lima program reaktivasi di Jawa Barat. Selanjutnya baru kemudian menyusul akan dioperasikan kembali jalur kereta di Ciwidey, Cianjur, Kertajati, dan Pangandaran.
Menurut Budi, reaktivasi kelima jalur itu akan memerlukan waktu setidaknya lima tahun. Ia menilai, proses pembebasan lahan menjadi salah satu kendala dalam proses reaktivasi tersebut.
"Yang paling susah pembebasan lahan. Sekarang di Garut kira-kira baru 70 persen," kata dia.
Namun, ia optimistis reaktivasi jalur itu sangat berguna untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Jawa Barat. Pasalnya, dengan aktifnya kembali lima jalur itu, perjalanan dari Bandung ke Pangandaran bisa ditempuh dalam tiga jam.
"Nanti juga dari Sukabumi ke Jogja, bisa langsung tanpa harus ke Jakarta. Jadi distribusi kebangkitan ekonomi tak terjadi di kota-kota besar saja," kata dia.
Budi mengunjungi Kabupaten Garut ditemani juga Menteri Keuangan Sri Mulyani, Manteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain mengunjungi Stasiun Cibatu, rombongan itu juga mampir ke Situ Bagendit untuk meninjau langsung potensi wisata di Kabupaten Garut.