Kamis 02 May 2019 06:04 WIB

FoSSEI Gelar Kampanye Nasional Ekonomi Syariah Ke-15

Kegiatan itu diadakan di 26 titik kota di seluruh Indonesia.

Gerakan Kampanye Nasional (Kamnas) Ekonomi Syariah di acara car free day Jakarta, Ahad (28/4).
Foto: Dok Fossei
Gerakan Kampanye Nasional (Kamnas) Ekonomi Syariah di acara car free day Jakarta, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Forum Studi Silaturahim Ekonomi Islam (FoSSEI) menggelar Gerakan Kampanye Nasional (Kamnas) Ekonomi Syariah ke-15 tahun, Ahad (28/4).  Acara tersebut serentak melibatkan 26 titik kota di seluruh Indonesia. 

Titik-titik kota tersebut, antara lain Sumbagsel, Sumbagteg, Sumbagut, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Papua, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta Kalimantan Barat.

Kampanye nasional diadakan pada saat Car Free Day di masing-masing kota. “Gerakan Kampanye Ekonomi Syariah Nasional merupakan bentuk aksi nyata kami sebagai mahasiswa untuk menyentuh hati nurani rakyat Indonesia agar sadar akan pentingnya ekonomi syariah di Indonesia.  Semoga  Kamnas menjadi langkah besar terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Presidium Nasional Bidang Kaderisasi FoSSEI, Gilang Fatihan melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/5).

Ia menambahkan, Kampanye Nasional Ekonomi Syariah kali ini mengusung tema “Halal itu Indah”. Tema itu  berisikan ajakan agar masyarakat Indonesia memahami tentang halal dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar bisa mendukung  dan mengaplikasikan konsep halal dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menyebutkan, acara Kamnas terdiri dari Halal Run, yaitu mahasiswa di 26 titik di Indonesia serentak turun ke jalan untuk bersosialisasi dengan masyarakat langsung mengedukasi ekonomi syariah. “Masyarakat seluruh Indonesia menyambut dengan antusisas dan senang dengan adanya Halal Run,” ujarnya. 

Selanjutnya adanya Orasi dari Lima para Presidium Nasional FoSSEI dan tokoh- tokoh ekonomi syariah untuk mengajak masyarakat sadar akan urgensi pentingnya Ekonomi Islam di Indonesia.

Kemudian, pembacaan Pernyataan Deklarasi Masyarakat Halal Indonesia yang dipandu oleh KA FoSSEI dan Pengurus Masyarakat Ekonomi Islam (MES) Pusat  yaitu Imam Ni'matullah. “Dilanjutkan dengan petisi penandatanganan Masyarakat Halal Indonesia oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungannya,” tuturnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement