REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Yunarto Wijaya angkat bicara terkait nomor polisi mobil yang dikenakan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat datang ke Istana Negara menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yunarto mengatakan, plat nomor itu sengaja digunakan sebagai marketing gimmick politik.
"Dia pasti sengaja menggunakan B 2024 AHY agar menjadi pembicaraan," kata Yunarto Wijaya kepada Republika di Jakarta, Jumat (3/5).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia itu mengatakan, penggunaan nomor politik itu juga guna memposisikan ke hadapan publik jika bukan sebuah masalah apakah Demokrat harus bergabung dengan Jokowi atau Prabowo Subianto. Dia mengatakan, plat digunakan sebagai gimmick guna meloloskan AHY ke pemerintahan secara aktif di 2024.
Lebih jauh, Yunarto mengatakan, penggunaan nomor polisi itu juga menjadi sinyal bagi partai politik manapun yang berniat menjadi koalisi Demokrat. Dia berpendapat, partai berlogo bintang mercy itu tengah menunjukkan bahwa siapa pun yang bisa memberikan AHY batu loncatan yang lebih baik pada 2024 itu akan menjadi koalisi mereka.
"Tapi posisinya sendiri belom tahu ke mananya di 2024 itu, apakah di posisi menteri atau DKI itu masih terlalu jauh dibayangkan karena kemungkinannya masih terlalu banyak," katanya.
Deputi Media Kogasma Ni Luh Putu Caosa Indryani menjelaskan alasan penggunaan plat mobil tersebut. Dia mengatakan, nomor polisi itu merupakan identitas yang dimiliki kendaraan AHY Foundation.
"Kendaraan ini resmi terdaftar di kepolisian dan Samsat Jakarta Selatan. Selain kendaraan ini, ada juga kendaraan milik yayasan lainnya dengan jenis yang sama berplat nomor B 2045 AHY," katanya.
Indryani mengatakan, penggunaan plat nomor khusus ini sebenarnya untuk memudahkan dalam mengingat kendaraan yang dimiliki oleh yayasan. Dia melanjutkan, makna 2024 dan 2045 adalah tahun dimana AHY sebagai pendiri yayasan akan memulai program SDM Indonesia Emas.
Ketua Yayasan AHY ini melanjutkan, program itu diadakan untuk mempersiapkan manusia-manusia unggul Indonesia yang kompeten, berintegritas dan memiliki kecintaan pada NKRI. Program dia melanjutkan, dimulai pada 2024 dan diakhiri pada milestone pertama pada 2045.