REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Fan Liverpool marah karena striker Barcelona Lionel Messi terlihat 'meninju' Fabinho sebelum mencetak gol lewat tendangan bebasnya pada leg pertama semifinal Liga Champions di Camp Nou, Kamis (2/5) lalu. Messi mencetak dua gol saat Barca mengalahkan Liverpool 3-0 di laga tersebut.
Namun, tayangan ulang video membuat keraguan pada gol kedua Messi, apakah layak Barcelona mendapatkan tendangan bebas. Dalam insiden yang mengarah ke proses terjadinya pelanggaran, sudut kamera dari belakang Messi menunjukkan ia bertabrakan dengan Fabinho.
Wasit Bjorn Kuipers menilai insiden tersebut sebagai pelanggaran oleh Fabinho karena menghalangi pemain Argentina itu saat ia bermain satu-dua dengan Luis Suarez.
Namun, tayangan ulang tampaknya menunjukkan bahwa Messi justru meninju kepala Fabinho, sebelum jatuh dan diberi tendangan bebas. Meskipun Fabinho kesakitan akibat tonjokan itu dengan berjongkok sambil memegang kepalanya, Kuipers tetap memberinya kartu kuning. Rasa sakitnya berlipat ganda ketika Messi dengan brilian melakukan tendangan bebas melewati pagar betis dan hadangan kiper Alisson untuk memberikan Barca keunggulan 3-0.
Sementara tayangan ulang, diperlambat dan dari berbagai sudut, digunakan sebagai bukti oleh penggemar Reds melayangkan petisi. Seruan untuk tindakan retrospektif telah mencapai tahap di mana satu penggemar, Callum Brydges, telah membuat petisi di change.org yang ditujukan untuk UEFA dan Liga Champions.
''Berikan Messi larangan retrospektif karena jelas meninju kepala Fabinho. Jadi pada dasarnya Messi mendapat tendangan bebas karena meninju Fabinho di kepala dan mencetak gol, saya merasa hal ini perlu dilihat oleh UEFA,'' bunyi petisi tersebut dikutip dari Dailymail, Sabtu (4/5).
Tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan reaksi. Hanya dalam waktu sekejap, sudah ada 100 tanda tangan yang menyetujui petisi tersebut. Sementara itu, UEFA mengatakan tidak ada proses disipliner usai pertandingan di Nou Camp. Berdasarkan Pasal 9 peraturan disiplin UEFA, keputusan yang diambil oleh wasit di lapangan bersifat final dan mungkin tidak ditinjau oleh Badan Disiplin UEFA.
Keputusan yang dapat ditinjau oleh badan disipliner adalah kasus di mana keputusan oleh wasit melibatkan kesalahan yang jelas, seperti identitas yang keliru dari orang yang dihukum. Dalam kasus identitas yang keliru, proses disipliner, sesuai dengan peraturan ini, dapat dibuka hanya terhadap orang yang sebenarnya bersalah.