REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menilai, rakyat masih percaya dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu, kata ia, terlihat dari perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf yang unggul jauh dari lawan politik mereka.
"Kalau kita bandingkan 2014 dimana kemenangan Pak Jokowi lima sampai enam persen, sekarang hampir 11, 12 bahkan 13 persen, dua digit artinya rakyat percaya kinerja beliau," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (9/5).
Pernyataan itu dilontarkan Erick menyusul masuknya perolehan 80 juta suara dalam sistem penghitungan manual TKN. Angka ini didapat dari hasil rekapitulasi internal dengan cara pengumpulan data hitung manual formulir C1.
Mantan direktur utama Inter Milan itu melanjutkan, angka 80 juta suara itu merupakan angka kemenangan psikologis atau telah mencapai 50 persen plus 1 suara dari partisipasi pemilih. Merujuk data Komisi Pemilihan Umum (KPU) angka partisipasi pemilih mencapai 155 juta suara atau 81 persen.
Mantan ketua umum Inascog itu mengatakan, publikasi perolehan 80 juta suara dilakukan bukan dimaksudkan untuk menyombongkan diri. Ekspose dilakukan untuk memperlihatkan transparansi penghitungan yang dilakukan tim pemenangan petahana.
"Inilah yang harus kita jaga. Kami tidak mungkin memulai sesuatu yang besar itu dari kecurangan," kata Erick lagi.
Sementara, menurut data pusat tabulasi suara internal (war room) TKN hingga pukul 17.37 WIB, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 80.002.474 suara atau 56,8 persen. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 62.665.908 suara atau 43,92 persen. Data itu diambil dari 716.703 TPS.