Sabtu 11 May 2019 06:09 WIB

Gubernur Sumbar Optimistis Harga Bawang Putih Segera Normal

Pemerintah Sumbar menjual bawang putih ke agen seharga Rp 25.700 per kg.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolanda
Pedagang menata bawang putih yang dijual di Pasar Kranggot Cilegon, Banten, Kamis (9/5/2019).
Foto: Antara/Dziki Oktomauliyadi
Pedagang menata bawang putih yang dijual di Pasar Kranggot Cilegon, Banten, Kamis (9/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yakin harga bawang putih yang melonjak sampai Rp 80 ribu per kilogram akan kembali normal di bawah Rp 35 ribu per kilogram. Pemprov Sumbar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipsperindag) hari ini, Jumat (10/5) memasok sebanyak 46 ton bawang putih impor yang bekerja sama dengan pemerintah pusat. Bawang impor ini berasal dari Cina. 

Pemda menjual bawang putih ini kepada agen seharga Rp 25.700. Irwan meminta kepada agen dan para pedagang kecil agar bawang putih ini dijual dengan harga maksimal Rp 35 ribu per kilogram kepada konsumen. 

"Dengan adanya pasokan 46 ton bawang putih ke Sumbar, semoga harga bawang putih dapat kembali normal, setidaknya pada akhir Mei," kata Irwan di Pasar Raya Padang saat Operasi Bawang Merah. 

Bawang putih sebanyak 46 ton yang baru datang dari Jakarta ini diturunkan di Padang sebanyak 30 ton. Sisanya 16 ton akan diturunkan di Kota Payakumbuh. 

Irwan berharap para agen dan pedagang tidak menjual bawang putih ini di atas Rp 35 ribu supaya inflasi tidak terjadi. Bila pasokan bawah murah impor ini sudah habis, kata Irwan, pedagang dapat mengorder lagi pengiriman dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI. 

Gubernur mengatakan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan stok bawang putih. Kementan saat ini memiliki 50 ribu ton bawang putih impor dari Cina. Dalam waktu dekat, akan kembali masuk lebih dari 50 ribu ton. Febrian Fachri

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement