Kamis 16 May 2019 13:34 WIB

Bahas Blok Masela, Jonan Temui Bos Inpex di Jepang

Inoex dan Shell sedang mempersiapkan POD baru Blok Masela

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Blok Masela
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama dengan Kepala SKK Migas Dwi Sucipto bertolak ke Jepang untuk bertemu dengan Inpex Corporation guna membahas kelanjutan investasi di Blok Masela. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan kunjungan keduanya untuk membahas lebih lanjut soal pengembangan Blok Masela.

Wisnu menjelaskan Jonan dan  Dwi juga didampingi oleh Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffe Arizon Suardin, bertemu dengan Chief Executive Officer Inpex Corporation, Takayuki Ueda. Pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Inpex Corporation di Tokyo. Pertemuan tersebut digelar hari ini, Kamis (16/5).

Baca Juga

"Dalam pertemuan tersebut dibahas perkembangan mengenai Plan of Development Blok Masela, untuk mendapatkan opsi terbaik, dengan estimasi investasi yang rasional dan efisien," ujar Wisnu melalui siaran persnya, Kamis (16/5).

Wisnu juga menjelaskan di masa mendatang pengembangan Blok Masela diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam pengembangan blok migas lainnya di wilayah epas pantai (offshore). "Ini juga bisa menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus," ujar Wisnu.

Sebagai informasi, konstruksi untuk proyek Lapangan Abadi sejatinya akan dimulai pada 2018, namun pada 2016 dinyatakan ditunda hingga setidaknya 2020 setelah pemerintah Indonesia menginstruksikan peralihan dari fasilitas offshore ke fasilitas darat (onshore).

Sebab itu, Inpex dan Shell sedang mempersiapkan POD baru untuk diajukan tahun ini seiring dengan peralihan tersebut. Proyek ini diperkirakan tidak akan beroperasi sampai setidaknya 2026, tetapi Inpex telah memulai desain awal rekayasa awal untuk pabrik LNG dengan kapasitas tahunan sebesar 9,5 juta ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement