REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Ruas jalan penghubung Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, ambles sedalam satu meter dan panjang 20 meter. Amblesnya jalan tak hanya membahayakan pengguna jalan tetapi mengancam rumah di bawah jalan.
"Kami sangat resah karena khawatir tebing setinggi 10 meter yang menopang jalan raya ini akan ambles sewaktu-waktu," kata Supriyono, salah satu warga Desa Ngargosari, Sabtu (18/5).
Amblesnya tanah ini membahayakan aktivitas warga yang melintas. Selain ambles, aspal di sekitar lokasi juga mulai retak akibat pergeseran tanah. Sebelum ambles, keretakan jalan sudah terjadi sejak awal 2017.
Ia menduga amblesnya jalan tersebut karena kondisi tanah yang labil, ditambah aktivitas lalu lintas yang cukup tinggi. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM DIY melakukan pembangunan talud di sisi jalan agar tidak terjadi longsor dan membahayakan warga yang tinggal di bawahnya.
"Kami berharap DPU-ESDM DIY segera memperbaiki jalan karena jalan provinsi ini sangat strategis bagi warga di Samigaluh," ujarnya.
Warga yang rumahnya terancam dengan amblesnya jalan ini, Sarjiah, mengaku khawatir kalau ada hujan mengguyur wilayah tersebut. Hal ini akan meningkatkan potensi amblesnya jalan yang nantinya turut berdampak kepada rumahnya.
"Saya tukut dan khawatir kalau hujan. Kami takut tebing dekat rumah ambrol dan menimpa rumah. Kami sudah menyiapkan barang-barang berharga kalau sewaktu-waktu terjadi hujan deras," katanya.
Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Di samping untuk keselamatan warga sekitar, juga demi kelancaran arus lalu lintas. Apalagi sebentar lagi akan memasuki arus mudik dan balik Lebaran.
"Jalan vital jadinya kerap dilewati pemudik, semoga nanti sudah ada perbaikan," katanya.