REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah pesan imbauan untuk para pendukungnya jelang aksi 22 Mei 2019 besok. Prabowo meminta masasa aksi kedaulatan rakyat tidak menggunakan kekerasan.
"Saudara-saudara sekalian, sahabat-sahabatku, apa pun tindakan dan aksi dan kegiatan yang saudara-saudara ingin lakukan besok, kalau mereka kalau saudara-saudara sungguh-sungguh mau mendengarkan saya, saya terus mengimbau agar semua aksi, semua kegiatan berjalan dengan semangat perdamaian," kata Prabowo dalam video singkat yang disampaikan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Selasa (21/5) dini hari.
Prabowo menegaskan langkah yang ditempuh dirinya dan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno adalah langkah konstitusional yang demokratis. Mantan komandan jenderal (Danjen) Kopassus itu menjelaskan perjuangan Prabowo-Sandiaga dan sejumlah tokoh nasional bukanlah semata-mata perjuangan pribadi, melainkan untuk kedaulatan rakyat.
"Untuk demokrasi, untuk Indonesia merdeka, bebas dari penjajahan dalam bentuk apapun. Penjajahan terselubung, penjajahan yang direkayasa dengan manis tetap penjajahan," ungkapnya.
Dalam video berdurasi tujuh menit itu, Prabowo berkali-kali menegaskan perjuangan Prabowo-Sandiaga adalah perjuangan yang damai dan bebas dari kekerasan. Ketua Partai Gerindra itu juga mengungkapkan dirinya sama sekali tidak ingin menggunakan kekerasan dalam kehidupan politik Indonesia.
"Memang berat jalan antikekerasan, memang berat. Tapi sejarah membuktikan kadang-kadang justru yang berat itu yang akan membawa kebaikan dengan semuanya," ujarnya.
Dalam video tersebut, Prabowo yang menggunakan peci hitam kemeja putih tampak duduk didampingi sejumlah purnawirawan TNI-Polri. Terlihat juga aktivis Neno Warisman juga ada di video tersebut.