REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: A. Ilyas Ismail
Dalam sebuah dialognya, Nabi Musa a.s. pernah bertanya kepada Allah, "Apakah Engkau jauh sehingga aku perlu memanggil-Mu keras-keras, atau Engkau dekat sehingga aku cukup berbisik kepada-Mu?"
Jawab-Nya, "Kalau Kukatakan jauh, kamu tak dapat mencapainya, dan kalau Kukatakan dekat, kau pun tak bakal mampu menempuhnya."
Pernyataan Tuhan di atas, menurut pakar tafsir Al-Raghib al-Ashfahani di kitab Al-Mufradat fi Gharib Alqur'an, bermakna bahwa Tuhan pada hakikatnya amat dekat hamba-Nya. Bahkan menurut Alquran (QS. 50:16), Tuhan justru lebih dekat kepada manusia ketimbang urat nadinya. Namun, kedekatan-Nya tidaklah bersifat fisik seperti dibayangkan Musa dalam dialog di atas, melainkan bersifat rohani dan spiritual.