REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan setelah menerima 200 orang pendaftar sekretaris jenderal, Panitia Seleksi memutuskan sembilan orang di antaranya lolos seleksi Administrasi.
"Ada sembilan orang lulus tes administrasi dan nanti mulai besok dan lusa akan menajalani tes teknis, tes kompetensi dan tes yang lainnya sampai akhirnya wawancara dilakukan dan 3 orang akan diusulkan pada Presiden," terang Febri di Gedung KPK Jakarta, Rabu (22/5).
Adapun, latar belakang dari sembilan orang ini beragam ada yang bekerja di Mahkamah Konstitusi, ada yang di instansi yang lain termasuk juga ada yang dari internal KPK. "Semoga KPK bisa mendapatkan tiga nama nanti yang akan diusulkan pada Presiden," ujar Febri.
KPK kembali mencari tiga orang kandidat yang akan diusulkan pada Presiden Jokowi untuk melaksanakan tugas sebagai Sekretaris Jenderal KPK melalui program Indonesia Memanggil. Sebanyak dua gelombang pembukaan sebelumnya gagal mendapatkan seorang Sekjen KPK yang definitif. Dalam seleksi ini KPK membuka kesempatan pada WNI yang berstatus sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) ataupun bukan ASN yang memiliki kepakaran, integritas dan komitmen tinggi dalam mendukung pemberantasan korupsi.
Perlu diketahui, sejumlah posisi strategis di KPK hingga saat ini masih kosong dan dijabat pelaksana tugas, salah satunya Sekretaris Jenderal KPK. Posisi Sekretaris Jenderal KPK kosong sejak ditinggalkan Bimo Gunung Abdul Kadir pada 10 Maret 2018. KPK memberhentikan dengan hormat Bimo dari posisi itu dengan alasan kinerja.
Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan kini ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal KPK. Adapun tugas Sekjen KPK ialah menyiapkan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan administrasi, sumber daya, pelayanan umum, keamanan dan kenyamanan, hubungan masyarakat, dan pembelaan hukum kepada segenap unit organisasi KPK.
Profil singkat calon Sekjen KPK
1. Asep Rahmat Suwandha
• Pekerjaan: Koordinator Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK
• Pendidikan terakhir S2 Universitas Indonesia, Ekonomi dan Keuangan Syariah
2. Budi Achmad Djohari
• Pekerjaan: Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, MK-RI
• Pendidikan terakhir S1 STAN (1994), Pendidikan Reguler Angkatan LV di Lemhannas (2016)
3. Cahya Hardianto Harefa
• Pekerjaan: Direktur Pengaduan Masyarakat KPK
• Pendidikan terakhir: S2 University of Western Sydney (1999)
4. Ellen Geiby Tulangow
• Pekerjaan: Procurrement Division Head PT Pembangunan Jaya Ancol
• Pendidikan terakhir: S2 Universitas Indonesia, Magister Manajemen (2003)
5. Hiskia
• Pekerjaan: Inspektur LIPI
• Pendidikan terakhir: S2 Universitas of South Australia (2013)
6. Jonny Sinaga
• Pekerjaan: Duta Besar RI untuk Argentina (2014-2017)
• Pendidikan terakhir: S2 Tulane Law School, New Orleans (1992)
7. Nanang Priyatna
• Pekerjaan: Kepala Biro Keuangan KPU-RI
• Pendidikan terakhir: S2 STIA LAN (2018)
8. Naziarto
• Pekerjaan: Direktur Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Kementerian Sosial RI
• Pendidikan terakhir: S3 Universitas Jayabaya, Ilmu Hukum Ekonomi (2018)
9. Wawan Wardiana
• Pekerjaan: Direktur Litbang KPK
• Pendidikan terakhir: S3 Universitas Padjajaran, Ilmu Komunikasi