REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Tiga orang tewas dan lima orang lagi cedera pada Ahad (26/5) dalam dua ledakan terpisah di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, tapi penyebab ledakan belum diketahui, kata polisi. Perwira polisi Shyam Lal Gyawali mengatakan, "Kami menghadapi tiga korban tewas dalam dua ledakan tapi penyebab ledakan sedang diselidiki."
Satu orang tewas dalam satu ledakan di dalam satu rumah di daerah permukiman Ghattekulo di jantung kota itu. "Saya mendengar suara ledakan keras dan bergegas ke tempat tersebut untuk menyaksikan tembok satu rumah telah retak akibat ledakan," kata Govinda Bhandari, siswa yang berusia 17 tahun, di lokasi ledakan kepada Reuters, Ahad.
Ledakan kedua terjadi di dekat penata rambut di Daerah Sukedhara di pinggir kota itu. Dua orang tewas dalam ledakan tersebut, kata polisi. Semua lima orang yang cedera telah dibawa ke rumah sakit.
Seorang juru foto Reuters di lokasi ledakan kedua mengatakan ledakan telah menggetarkan pintu dan panel jendela toko dan daerah itu telah ditutup oleh tentara. Gyawali, pejabat polisi, mengatakan polisi menduga ledakan tersebut mungkin adalah perbuatan satu kelompok pecahan mantan pemberontak Maois yang menentang pemerintah karena menangkap pendukungnya. Nepal keluar dari perang saudara melawan kelompok Maois selama satu dasawarsa pada 2006 dan kelompok utama bekas pemberontak telah bergabung dengan pemerintah saat ini.