Selasa 28 May 2019 19:02 WIB

Gunung Kidul akan Terapkan Jalur Searah Menuju Pantai

Jalur searah menuju pantai untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Gunung Kidul.

Red: Nur Aini
Pantai Krakal di Desa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten  Gunungkidul, DIY.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pantai Krakal di Desa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Kepolisian Resor Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menerapkan sistem one way atau jalur searah menuju jalur wisata pantai bila terjadi kepadatan dan kemacetan lalu lintas di kawasan pantai.

Kapolres Gunung Kidul AKPB Ahmad Fuady mengatakan setiap tahun, saat libur Lebaran dan libur nasional, kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalur pantai pasti padat dan rawan kemacetan.

Baca Juga

"Kami akan memberlakukan sistem one way kendaraan supaya lalu lintas bisa berjalan lancar, mulai dari Baron sampai Indrayanti," kata Fuady di Gunung Kidul, Selasa (28/5).

Ia mengatakan lalu lintas Baron sampai Indrayanti merupakan jalur padat, karena jalannya yang sempit, serta menjadi kawasan wisata pantai yang menjadi tujuan utama wisatawan.

"Kami memprioritaskan pengaturan lalu lintas di jalur ini, supaya tidak terjadi kemacetan," katanya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Gunung Kidul AKP Mega Tetuko mengatakan one way atau jalur searah dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Jalur searah ini diberlakukan bila terjadi kepadatan yang cukup parah,

"Jalur searah dilakukan melihat situasi dulu, kalau padat akan diberlakukan jalur searah. Ditambah lagi kendaraan besar tidak bisa berpapasan dan membutuhkan waktu seperti di jalur Pantai Slili, sehingga supaya tidak ada kepadatan maka akan dilakukan one way dari Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Baron nanti keluar melalui jalan Tepus," katanya.

Selain melakukan jalur searah di kawasan wisata, Polres juga akan mengoptimalkan jalur-jalur alternatif karena biasanya jalur Patuk-Playen mengalami kemacetan maka diharapkan jalur jalan lintas selatan (JJLS) dapat mengurai kemacetan.

"Nanti bisa mengoptimalkan jalur arah Yogyakarta baik lewat Panggang, Imogiri dan tembus ke jalan Parangtritis. Selain itu, kami menyiapkan 7 pos pam, 23 pos wisata, 25 pos jalur, itu pos jalur bertugas lakukan rekayasa jika terjadi kepadatan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement