REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu menyebutkan ASEAN merupakan keajaiban dunia. Alasannya karena meski memiliki perbedaan-perbedaan, tetapi negara-negara dalam naungan ASEAN tetap bersatu.
"ASEAN adalah kejaiban dunia yang harus digunakan bersama untuk bisa mencapai kesejahteraan dan keamanan bersama," kata Ryamizard dalam pertemuan para menteri pertahanan ASEAN dengan Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Patrick Michael Shanahan disela-sela acara di Singapura, belum lama ini.
Menurut dia, kekuatan ASEAN yang telah lebih dari 51 tahun mampu terus bersatu walaupun memiliki banyak perbedaan, baik etnik, agama dan lainnya. "Persatuan itu yang menjadi kekuatan bersama ASEAN untuk menghadapi berbagai ancaman," sebutnya.
Dalam panduan kerja sama ASEAN di bidang keamanan, mampu mengatasi ancaman di kawasan secara bersama. Seperti halnya, kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-dan Filipina untuk mengatasi masalah di Laut Sulu serta kerja sama intelijen Our Eyes yang telah mendapatkan dukungan dari Australia dan Singapura.
Ke depan, juga akan diselenggarakan latihan bersama pasukan darat. Dalam pertemuan itu, Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Patrick Michael Shanahan mengapresiasi keberadaan ASEAN dan menyatakan Amerika Serikat sebagai mitra ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan kapasitas ASEAN dalam menghadapi potensi ancaman di kawasan.
Kepala Biro Tata Usaha Kementerian Pertahanan RI, Iroth Sonny Edhie yang mendampingi Menhan Ryamizard dalam pertemuan itu, menyebutkan Amerika Serikat sangat antusias untuk membangun kerja sama di kawasan ASEAN. Ia mengatakan, yang melandasi kerja sama antara Amerika Serikat dan ASEAN adalah karena memiliki kesamaan cara pandang dan tujuan dalam menghadapi ancaman secara bersama. "Ada keinginan untuk membangun kerja sama dan stabilitas keamanan di kawasan," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, tambah Iroth, Shanahan juga menyampaikan tiga ancaman besar berdasarkan pandangan Amerika Serikat. Tiga ancaman tersebut yaitu perkembangan di Korea Utara terkait pembangunan nuklirnya, persaingan Cina dan Amerika Serikat yang dapat menganggu stabilitas kawasan, dan ancaman terorisme hasil dari penyebaran ISIS. "Amerika Serikat juga akan membuat konsep latihan maritim bersama dengan ASEAN," ucapnya.