Senin 03 Jun 2019 17:09 WIB

Penumpukan Kendaraan di Tol Ada Rest Area

Para pengendara banyak yang beristirahat saat berbuka puasa.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mobil pemudik saat parkir di Rest Area KM 228 ruas Jalan Tol Kanci-Pejagan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (1/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah mobil pemudik saat parkir di Rest Area KM 228 ruas Jalan Tol Kanci-Pejagan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kelancaran arus mudik di wilayah tol Jakarta hingga Semarang sangat terasa pada tahun ini. Perkembangan ini terlihat dari sangat jarangnya adanya pemandangan penumpukan kendaraan di jalan tol.

Hal ini tentu berbeda dengan kondisi arus mudik pada tahun-tahun sebelumnya. Penumpukan kendaraan terjadi lantaran jalan-jalan tol belum tersambung akibat infrastruktur yang belum selesai.

Baca Juga

Petugas operasional PT Pemalang Batang Toll Road Yulian Fundra mengatakan pada kondisi arus mudik pada tahun ini, penumpukan masih terjadi di beberapa rest area di wilayah Pemalang hingga Batang.

Setidaknya, ada dua rest area yang kerap mengalami penumpukan di lajur A, yaitu di titik KM 344 dan KM 379 yang masih fungsional.  "Biasanya di rest area masih terdapat penumpukan kendaraan, pada saat menjelang sahur dan berbuka puasa," ungkap Yulian kepada Republika.co.id, Senin (3/6).

Pada saat menjelang sahur dan berbuka puasa, biasanya para pengguna jalan tol lebih cenderung merapat ke rest area terdekat. Kondisi itu pun membuat timbulnya antrean di lokasi peristirahat yang tak jarang sampai dengan jalan utama.

Panjang antrean sampai ke jalan utama itu, kata Yulian, tak jarang mencapai satu kilometer. Sebab, bila kondisi rest area penuh, hal itu akan berpengaruh ke kendaraan-kendaraan di belakangnya, hingga kemudian mengalami perlambatan.

Hanya saja, kondisi ini berbeda jauh ketika waktu sudah menunjukkan hampir selesai sahur. "Begitu udah jam mepet sahur, mepet buka, sudah kondusif. Apalagi kalau sudah buka, antrean hilang," tutur Yulian.

Kondisi penumpukan antrean itu pun rata-rata berlangsung selama sekitar satu jam. Akan tetapi, keadaan menjadi berbeda bila saat itu juga terjadi kecelakaan yang membutuhkan waktu selama 20 menit hingga 30 menit penanganan.

 

Menurutnya, sejauh ini solusi untuk mengurai kepadatan di rest area, yang dilakukan oleh pihaknya dan Jasa Marga adalah hanya dengan buka tutup rest area. Saat penutupan, mereka juga kerap memberikan informasi mengenai titik rest area berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement