Rabu 05 Jun 2019 21:39 WIB

Ketua MPR Ajak Kembali Rajut Persatuan pada Momen Idul Fitri

Menurut Zulkifli, semua pihak adalah teman.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Israr Itah
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat menggelar open house di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan saat menggelar open house di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menggelar open house di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/6), dalam rangka merayakan Idul Fitri 1440 Hijriyah. Dalam kesempatan itu, Zulkifli mengajak semua pihak untuk kembali merajut persatuan setelah pemlihan presiden 2019.

"Selamat Idul Fitri. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Saya mengajak sebagai ketua MPR, momentum pasca-pilpres, pileg, yang pertama kali diadakan serentak tentu ada masalah-masalah ya, ada gesekan. Nah, sekarang yuk kita obati luka-luka itu, kita satukan hati kita, teman-teman mau TKN, mau BPN, mau partai-partai, kita ini saudara," kata Zulkifli saat ditemui di lokasi, Rabu (5/6).

Baca Juga

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menegaskan, dalam hari yang penuh berkah ini tidak ada lagi istilah cebong dan kampret. Menurut Zulkifli, semua pihak adalah teman. 

"Kita ini teman, enggak ada cebong kampret itu enggak ada. Kita ini sama, sebangsa dan se-Tanah Air," kata dia.

Ia pun mengajak semua pihak untuk kembali menjahit persatuan dan kebersamaan. Sehigga dapat menjadi Indonesia yang lebih baik lagi.

Zulkifli berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan baik. Agar presiden yang terpilih nantinya mampu menyatukan masyarakat Indonesia. 

Ia meminta semua pihak mendoakan MK bisa menyelesaikan dengan baik. Ini agar Indonesia bisa punya presiden bagi seluruh rakyat, yang memmilih maupun yang tidak memiilih.

"Kalau itu betul bisa terjadi, maka presiden kita namanya presiden bapak bangsa. Kita berharap kalau bisa mempersatukan kita kembali, barulah Indonesia menang. Menang dalam arti presiden terpilih bisa menyatukan, menjahit, memperkuat kebersamaan kita kembali. Itu yang paling penting," tegas Zulkifli. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement