REPUBLIKA.CO.ID, BUTON — Kerusuhan antarwarga Desa Gunung Jaya dan warga Desa Sampuabalo, berujung pada aksi pembakaran rumah warga yang membuat situasi mencekam. Sejauh ini, kepolisian menyebut bentrokan itu bermula dari konvoi 20 motor yang menggunakan knalpot racing sembari memainkan gas motor mereka.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Golden Hart, mengungkapkan ada juga satu orang di antara mereka yang konvoi (warga Desa Sampuabalo) yang memancing teriakan untuk menyerang Desa Gunung Jaya. Namun kepolisian masih akan mendalami lagi penyebab pasti kerusuhan yang berujung pembakaran puluhan rumah warga itu.
“Seorang saksi menyebut, ada 40 pemuda Desa Sampuabalo melaksanakan konvoi dengan menggunakan motor, berjumlah sekitar 20 unit dengan menggunakan knalpot racing dan memainkan gas motornya. Sehingga membuat warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya,” kata Harry saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (6/6).
Setidaknya puluhan rumah terbakar di sana, yng dilakukan oleh warga yang bentrok menggunakan bom molotov. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (5/6) pukul 14.30 WITA. Bentrokan itu telah mengakibatkan warga Desa Sampuabalo membakar rumah warga Desa Gunung Jaya.
Menurut keterangan saksi dari warga, La Aca (35), percikan sudah mulai terjadi sejak Selasa (4/6) pukul 20.00 WITA. Sekitar pukul 20.45 WITA, konvoi kembali dilakukan ke Desa Sampuabalo dan kembali melewati Desa Gunung Jaya, ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, massa yang melakukan konvoi berteriak dengan Kata-kata ‘Kita serang Gunung Jaya’.
Kemudian terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga Desa Gunung Jaya kemudian masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerimanya. Lalu terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya.
Sekitar pukul 21.00 WITA, dua orang anggota Polsek Sampuabalo datang untuk melerai yang bertikai. Namun, keesokkan harinya Rabu (5/6) pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya lalu melempar bom molotov ke rumah-rumah warga.
“Selanjutnya melihat aksi tersebut warga Desa Gunung Jaya melakukan perlawanan terhadap aksi tersebut. Dan sekitar pukul 16.21 WITA, satu peleton Dalmas tiba di TKP dipimpin oleh Wakapolres Buton Kompol Arnaldo Von Bullow untuk mengamankan situasi,” ungkap dia.
Akibat dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun ada satu korban luka warga Desa Kuraa, yakni La Yasi (36) mengalami luka di bagian pergelangan tangan kanan akibat terkena sabetan. Puluhan unit rumah terbakar, satu unit mobil pick up, dan satu unit motor.