REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bank sentral India memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Penurunan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat konsumsi masyarakat dan investasi korporasi.
Disiarkan Al Arabiya, Kamis (6/6), strategi yang ditempuh oleh Reserve Bank of India ini berlaku untuk seluruh bank komersial. Bank sentral juga memutuskan untuk mengubah stance kebijakan moneter dari netral menjadi akomodatif.
Bank sentral mencatat inflasi berada di bawah target bahkan setelah dilakukannya pemangkasan suku bunga acuan hingga dua kali pada tahun ini. Ini menunjukkan bahwa konsumsi dan investasi di India melambat.
Diturunkannya suku bunga acuan akan membantu para peminjam mendapatkan kredit yang murah. Ini diharapkan dapat memacu inflasi. Keputusan penurunan suku bunga acuan ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Di luar berbagai permasalahan tersebut, India merupakan negara keenam terbesar di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang tercepat. Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi itu, Modi dituntut bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi 1,35 miliar orang.
Bank sentral India mencatat inflasi di sektor ritel tidak mengalami perubahan dari Maret hingga April lalu yaitu di level 2,9 persen. Inflasi tertinggi terjadi di sektor pangan dan bahan bakar. Hal ini pun menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi India.