Sabtu 08 Jun 2019 09:44 WIB

Gempa di Bali tidak Timbulkan Korban Jiwa

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif

Red: Nidia Zuraya
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin mengatakan gempa bumi teknonik berkuatan 4,1 skala richter (SR) mengguncang wilayah Karangasem, Bali pada Sabtu (8/6) pukul 06:51 Wita. Gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami sudah konfirmasi juga ke petugas BPBD kabupaten dan kota di Bali terkait terjadinya gempa bumi tadi pagi. Dari laporan petugas di lapangan tidak ada korban jiwa dan kerugian materiel," kata Made Rentin saat dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu (8/6).

Baca Juga

Ia berharap kepada masyarakat agar selalu waspada dan tenang, mengingat bencana alam tidak bisa diprediksi akan terjadi. Jika menghadapi bencana alam tersebut diimbau warga tidak panik dan selalu mengikuti arahan dari petugas kegawatdaruratan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Drs M Taufik Gunawan melalui siaran pers menyebutkan telah terjadi gempa bumi tektonik yang dirasakan masyarakat pada pukul 06:51 Wita di wilayah Karangasem.

Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan 4,1 skala richter. Episenter terletak pada koordinat 8,43 LS dan 115,77 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 29 km Tenggara Wilayah Karangasem, Bali pada kedalaman 26 km.

Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, bencana yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Dikatakan, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat II SIG-BMKG (III MMI) dan Kota Amlapura, Klungkung, Mataram I SIG-BMKG (II MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍۖ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ الْكِتٰبَۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
Dan orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan),” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.

(QS. Al-Baqarah ayat 113)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement