REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Hujan lebat di beberapa daerah di wilayah China selatan menewaskan 16 orang warga. Sebanyak 12 lainnya hingga Selasa (11/6) malam belum ditemukan.
Sembilan orang tewas di enam kota dan 32 kecamatan di Daerah Otonomi Guangxi, sedangkan 360 ribu warga lainnya terkena dampak hujan deras yang mengakibatkan banjir, demikian media resmi setempat melaporkan.
Dinas Kegawatdaruratan provinsi yang berbatasan langsung dengan Vietnam itu mencatat sedikitnya 1.300 unit rumah hancur diterjang banjir bandang. Ini menyebabkan 17 ribu jiwa penghuninya dievakuasi ke tempat aman.
Biro Meteorologi Daerah Otonomi Guangxi mengeluarkan tanda kewaspadaan berwarna kuning padaa Selasa pukul 10.30 waktu setempat (09.30 WIB) terkait kemungkinan hujan lebat hingga 24 jam ke depan.
Sementara itu, tujuh korban tewas lainnya terjadi di Provinsi Guangdong. Satu orang lagi dinyatakan hilang pada pukul 10.00 waktu setempat setelah hujan lebat di provinsi tetangga Guangxi itu menyebabkan kerusakan jalan dan rumah warga.
Tiga kecamatan di Kota Heyuan mengalami dampak terparah saat hujan lebat disertai petir mengguyur selama hampir sepekan. Lebih dari 110 ribu jiwa warga terkena dampak atas kerusakan 956 unit rumah dalam bencana tersebut.