REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Arab Saudi menegaskan dukungannya untuk inisiatif perwakilan tinggi Aliansi Peradaban PBB (UNAOC), Miguel Moratinos, melindungi situs-situs keagamaan. Kerajaan Arab Saudi (KSA) menganggap serangan dan perambahan terhadap tempat-tempat ibadah adalah tindakan terorisme.
Seperti dilansir Arab News pada Kamis (13/6), dukungan itu dinyatakan pejabat komite politik dan dekolonisasi khusus dari delegasi tetap Kerajaan ke PBB, Faisal Al-Haqbani. Dukungan itu diungkapkan dalam pertemuan UNAOC di Markas PBB di New York.
“Serangan ke tempat-tempat ibadah adalah tindakan teroris yang harus diberantas,” kata Al-Haqbani. Dia menyampaikan terima kasih kepada Moratinos dan UNAOC karena menginisiasi pertemuan itu.
Al-Haqbani mengatakan banyak konflik yang sedang berlangsung, pecah karena perbedaan agama, bahasa, atau etnis. Dia menegaskan peningkatan serangan terhadap tempat-tempat ibadah dan perambahan di tempat-tempat itu adalah tindakan terorisme.
Karena itu, menurut dia, praktik dan tindakan yang memicu terorisme, menyebarkan ide-ide kebencian, praktik-praktik ketidakadilan, dan bentrokan peradaban harus dihadapi semua kalangan. Arab Saudi melayani tempat ibadah Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah dan menerima jutaan jamaah. Hal itu membuat Saudi menjadi pemimpin dalam mengelola kerumunan besar orang di daerah-daerah kecil.
Inisiatif Moratinos mempromosikan cinta, perdamaian dan keamanan, serta menghadapi semua orang yang mengganggu situs suci. Kemudian, Al-Haqbani mengusulkan adanya kriminalisasi terhadap serangan di tempat-tempat ibadah.
Dia menegaskan Kerajaan mendukung inisiatif dari perwakilan tinggi dan siap memberikan semua dukungan di bidang itu. Dia menekankan kebebasan pribadi tidak membenarkan agresi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, atau penghancuran sistem sosial.