Kamis 13 Jun 2019 14:25 WIB

Konsep 3R Hanya Kurangi 30 Persen Sampah Plastik

Perlu upaya lain di samping 3R untuk mengatasi masalah sampah plastik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Reiny Dwinanda
Pekerja menjemur sampah plastik yang telah dicacah di Fasilitas Daur Ulang Sampah Plastik di kawasan Cipayung, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pekerja menjemur sampah plastik yang telah dicacah di Fasilitas Daur Ulang Sampah Plastik di kawasan Cipayung, Jakarta, Senin (1/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah plastik masih menjadi persoalan yang serius di Indonesia. Guru Besar Manajemen Lingkungan Universitas Diponegoro, Sudharto P Hadi, membenarkan pernyataan yang menyebut bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia.

"Data tersebut memang benar data tersebut, tingkat pencemaran laut Indonesia sudah parah," ujar Sudharto kepada Republika.co.id, Kamis (13/6).

Baca Juga

Menurut Sudharto, mengatasi permasalahan sampah plastik ini tidak cukup hanya dengan menerapkan konsep 3R (reuse, reduce, recycle). Dia mengungkapkan upaya 3R hanya bisa mengurangi volume sampah plastik sekitar 25 sampai 30 persen.

Selain 3R, Sudharto menegaskan, sampah juga perlu diolah, misalnya menjadi energi.

Upaya lainnya yang bisa membantu mengurangi volume sampah ialah dengan Bank Sampah.

Sudharto menyayangkan Bank Sampah belum tersedia secara masif. Ia melihat, sampai sekarang Bank Sampah hanya ada di permukiman masyarakat bawah saja.

"Keberadaan Bank Sampah harus diperluas, tapi sejauh ini tidak begitu mudah karena mengolah sampah di hulu itu hanya didorong kebutuhan," ujar Sudharto.

Menurut Sudharto, mengurangi sampah harus dibarengi dengan perubahan perilaku. Masyarakat harus mengurangi atau tidak menggunakan plastik.

Sejumlah daerah juga sudah ada yang menginisiasi peraturan pembatasan penggunaan plastik. Namun, menurut Sudharto, diet kantong plastik ini bisa berjalan efektif apabila menjadi gerakan sosial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement