Sabtu 15 Jun 2019 15:06 WIB

Wabah Ebola di Kongo Belum Dianggap Darurat

Bantuan internasional belum dibutuhkan di Kongo.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ebola
Foto: AP
Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan mendalam atas wabah ebola yang melanda Kongo dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, penyebaran ebola di negara Afrika itu saat ini belum dianggap darurat yang membutuhkan perhatian internasional. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengadakan pertemuan pada Jumat (14/6) kemarin dengan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional untuk wabah ebola di Kongo. Dari pertemuan itu, disimpulkan bahwa penyakit tersebut belum memenuhi seluruh kriteria Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).  Artinya,  bantuan internasional secara langsung tidak dibutuhkan saat ini. 

Baca Juga

Pertemuan itu telah digelar untuk ketiga kalinya guna membahas wabah Ebola. Sebelumnya, pertemuan diadakan pada pertengahan April dan Oktober 2018. 

WHO telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas wabah Eboa yang berlangsung di Kongo. Meski beberapa tren epidemiologis positif, perluasan penyakit dan infeksi berulang terjadi daerah-daerah di negara itu seperti Mabalako. 

Penanganan atas pengendalian wabah penyakit itu dinilai masih terhambat oleh kurangnya dana dan fasilitas yang memadai. Demikian dengan kurangnya sumber daya manusia. 

Kasus kematian terbaru akibat Ebola terakhir kali dikonfirmasi pada Kamis (13/6) lalu. Kali ini, penyebaran penyakit telah mencapai Uganda, negara tetangga Kongo dengan meninggalnya seorang anak laki-laki berusia 5 tahun serta neneknya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement