REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara sekaligus penulis skenario Joko Anwar mengaku sangat berhati-hati dalam menulis skenario film patriot Gundala. Joko tak segan pergi ke berbagai tempat untuk membuat skenario Gundala, termasuk ke museum dan kuburan.
"Tentu kalau dipercaya membuat film dari materi yang kita cinta tuh kita akan ekstra hati-hati," ungkap Joko dalam Meet and Greet Gundala Cast di Jakarta akhir pekan lalu.
Joko mengatakan ia biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar satu atau dua bulan untuk menulis sebuah skenario film. Akan tetapi untuk membuat skenario Gundala, sutradara Pengabdi Setan ini menghabiskan waktu sekitar tujuh bulan.
Lelaki kelahiran 3 Januari 1976 ini juga tak segan berpindah-pindah mencari tempat ideal untuk menulis skenario. Jika di satu tempat Joko merasa tak lancar menulis, ia akan berpindah ke tempat lain.
"Biasanya di kafe banyak ide-ide, kok nggak lancar juga (waktu menulis skenario Gundala)," lanjut Joko.
Akhirnya, Joko memutuskan untuk memilih dua tempat yang paling ia sukai di dunia. Ternyata proses mencari ide dan menulis skenario Gundala di kedua tempat ini bisa berjalan sangat lancar bagi Joko.
Salah satu tempat yang ia sukai adalah museum. Joko tak segan mengunjungi museum-museum di dalam dan luar negeri untuk mencari ide dalam menulis skenario Gundala.
Tempat kedua yang Joko sukai adalah kuburan. Meski terdengar tak biasa, kuburan ternyata dapat memberi suasana yang ideal bagi Joko untuk mengetik naskah skenario Gundala. "Kuburan untuk ngetik Gundala kerena sangat tenang banget," ungkap Joko.
Film Gundala yang digarap oleh Joko merupakan adaptasi dari komik karya Harya Suraminata. Film patriot Indonesia ini tak hanya menjanjikan visual dan jalan cerita yang menarik, tetapi juga memasukkan beragam unsur yang relevan dengan kehidupan masa kini.
Film ini melibatkan sekitar 1.500 orang pemain dan 300 orang kru yang terbaik di bidang masing-masing. Joko berharap kehadiran film Gundala yang digarap dengan penuh kehati-hatian ini dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
"Yang penting bagi kami, orang yang menonton bisa merasa bangga, 'Oh! ini film Indonesia'," tukas Joko.
Film Gundala yang merupakan hasil kerja sama antara BumiLangit Studio dan Screenplay akan dirilis pada 29 Agustus 2019. Sebelum film dirilis, KOLONI akan menerbitkan komik Gundala Remastered pada Juli 2019 dan komik Gundala Movie pada Agustus 2019. Komik-komik ini akan memberikan cerita yang saling mengisi dengan film Gundala.