REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI— Pemerintah Kota Kediri mengapresiasi kiprah dan peran Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang cukup tua dalam memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan kota.
"Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang sudah cukup tua dan sudah memberikan kemanfaatan yang sangat luar biasa,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jawa Timur, Ahad (17/6) dalam Halal Bihalal PD Muhammadiyah Kota Kediri.
Dia mengatakan, salah satunya dia mengukurnya berdasarkan data dari BPS. Dan dari data statistik tersebut menyebutkan bahwa indeks pembangunan manusia di Kota Kediri sudah melampaui daerah-daerah yang lain yaitu di angka 77.
“Ini bisa terjadi dikarenakan banyak sekolah, salah satunya sekolah Muhammadiyah yang ke depan harus semakin bagus karena tantangannya juga semakin besar," katanya
Dia menambahkan bahwa sebagai organisasi Islam yang sudah cukup lama berdiri, Muhammadiyah telah memberikan andil yang sangat besar dalam berbagai bidang. Baik di bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan.
"Di Kota Kediri semua harus beradu, berkompetisi dengan semuanya. Ada MTs, Santa Maria, Petra, SMPN 1, SMAN 1, dan sebagainya. Kalau butuh sesuatu, mari diskusikan bagaimana supaya sekolah-sekolah kita bisa semakin baik," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan capaian indikator makro pembangunan yang telah berhasil dilakukan pada masa periode pertama kepemimpinannya.
"Saya baru saja mengakhiri masa kepemimpinan pada periode 2014-2019. Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan mengenai indikator makro pembangunan yang mengalami peningkatan, di antaranya indeks reformasi birokrasi, indeks kepuasan masyarakat, indeks kota layak huni, kerukunan umat beragama, indeks pertumbuhan ekonomi, kawasan kumuh di Kota Kediri yang angkanya turun, tingkat pengangguran terbuka menurun, inflasi rendah dan tingkat kemiskinan yang juga menurun," kata dia.
Untuk itu, tambah dia, dia berharap Muhammadiyah juga terus membantu pemerintah Kota Kediri, karena organisasi itu mempunyai majelis ekonomi yang nanti bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan gerakan yang bisa sejalan dengan pemerintah sehingga bisa menurunkan kemiskinan di kota kediri secara masif.
Diaa juga meminta doa dan dukungan semua pihak untuk pembangunan Kota Kediri agar lebih baik. "Saya mohon doanya mudah mudahan lima tahun ke depan saya, Ning Lik dan seluruh jajaran yang ada di Pemerintah Kota Kediri bisa mengawal Kota Kediri untuk lebih baik lagi," kata dia.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri, Fauzan Saleh, mengatakan bahwa halal bihalal sudah menjadi tradisi yang harus terus dilestarikan di tengah kondisi masyarakat saat ini sehingga diharapkan rasa ukhuwah Islamiyah bisa terus terjaga.
"Alhamdulillah untuk yang kesekian kalinya kami dapat menyelenggarakan halal bihalal di Balai Kota Kediri," kata dia.
Untuk tema besar, dia mengatakan mengambil tentang upaya merajut ukhuwah dan kebersamaan menuju Islam berkemajuan. Tema ini sangat relevan dengan kondisia bangsa Indonesia dan khususnya warga Muhammadiyah, dimana dengan dinamika sosial politik yang terjadi hari ini saatnya momentum silaturahim.
Dia mengatakan, dengan halal bihalal tersebut diharapkan menjadi momentum yang baik untuk merajut ukhuwah islamiyah.
Dalam kegiatan itu, disertai dengan pengajian yang diisi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Timur Zainudin Maliki.
Sebelum dimulai, acara dibuka dengan penampilan musik angklung dari SMK 1 Muhammadiyah Kota Kediri dan pencak silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah, yang sebelumnya pernah berhasil meraih medali emas dan perak pada kejuaraan tingkat Internasional yang diselenggarakan di Bandung.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga Muhammadiyah se-Kota Kediri. Selain Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, juga hadir Ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Perwakilan Forkopimda, Kabag Kesra Pemkot Kediri Ardi Handoko serta Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh.