REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah mengatakan legenda, dongeng, dan mitos menjadi bagian dari pendidikan karakter. Sebab itu Museum Basoeki Abdullah mengajak para siswa menciptakan lukisan berdasarkan dongeng dalam kegiatan "Wisata Menggambar".
"Program ''Wisata Menggambar'' merupakan bentuk pendidikan karakter, peserta diajak belajar tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas untuk semakin mengembangkan kreatifitasnya," kata Maeva di Jakarta, Selasa (18/6).
Kali ini "Wisata Menggambar" mengangkat tema "Legenda, Dongeng dan Mitos: Malin Kundang", dongeng ini dianggap dapat mengajarkan anak-anak agar tidak durhaka kepada orang tua.
Sebelumnya, mereka telah mengajak siswa SMP untuk wisata menggambar di Ragunan sambil membuat gambar tentang Dewi Sri.
Maeva mengatakan dongeng yang dipilih disesuaikan dengan tingkat pendidikan yaitu untuk siswa SD dipilih dongeng Malin Kundang karena rata-rata siswa sudah mengenal dongeng tersebut.
"Dongeng yang diceritakan memang disesuaikan dengan tingkat pendidikan anaknya, dan cerita Malin Kundang sudah sangat melekat dengan anak-anak SD," kata dia.
Dalam kegiatan itu anak-anak akan dipandu seorang pelukis, kemudian mereka dapat membuat lukisan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Pada era digital ini, menurut Maeva penting untuk mengenalkan anak kepada cerita-cerita nusantara untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsanya.