Kamis 20 Jun 2019 08:28 WIB

Di Sinilah Mursi dan Pembesar Ikhwanul Muslimin Dimakamkan

Mursi dan pembesar Ikhwanul Muslimin dimakamkan di Nasr City.

Kompleks Makam IM di Nasr City
Foto: Alarabaiya
Kompleks Makam IM di Nasr City

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Berada di sebelah timur ibu kota Mesir, Kairo, tepatnya di Nasr City, jasad mantan presiden Mesir Muhammad Mursi, dimakamkan pada Selasa (18/6) dalam pemakaman sederhana yang dihadiri anggota keluarga. 

Mursi meninggal dunia, setelah menghadiri persidangan di pengadilan, Senin (17/6), pria berusia 67 tahun itu meninggal, setelah pingsan saat sesi persidangan di pengadilan di ibu kota Mesir, Kairo. 

Baca Juga

Ternyata tidak hanya Mursi yang dimakamkan di kompleks ini, tetapi juga para mursyid (pembimbing) senior Ikhwanul Muslimin (IM). Sebagian anggota IM menyebut makam ini dengan ‘Makam Mereka yang Kekal’. Namun, otoritas Mesir memberikan memberikan nama makam ini dengan sebutan Kompleks Makam el-Wafa wa el-Amal. 

Menurut peneliti gerakan Islam politik Mesir, Amar Faruq, kompleks makam ini sudah berdiri pada 1985 pada era kepemimpinan mursyid ke-3 IM Umar at-Tilmasani atas saran Musthafa Masyhur pada masa itu. Musthafa membeli sebuah tanah pekuburan di Nasr City dengan luas 120 meter yang bisa memuat tiga makam laki-laki dan tiga makam perempuan. 

Amar menjelaskan, berdasarkan surat kepemilikan pemilik tanah tersebut adalah Musthafa Masyhur selaku mursyid ke-6 IM ketika itu. Hal ini sesuai dengan undang-undang Mesir yang tidak memperbolehkan regristasi pertanahan atas nama Ikhwanul Muslimin. Kendati demikian pengelolaan dan tanggungjawab berada di bawah Dewan Pimpinan Pusat IM dan bukan harta warisan keluarga.  

Sejumlah pembersar IM ternyata, menurut Amar, dimakamkan di kompleks makam tersebut. Di antaranya mursyid ke-3 IM Umar at-Tilmasani wafat pada 22 Mei 1986, mursyid ke-4 IM, Muhammad Hamid Abu an-Nashr wafat pada 20 Januari 1996, dan Musthafa Masyhur wafat pada 14 November 2002. Musthafa Masyhur bahkan pernah dibaiat di kompleks makam ini menggantikan Abu an-Nashr hingga terkenal dengan peristiwa Baiat Makam (Bai’at al-Maqabir). Termasuk juga yang dimakamkan di sini adalah mursyid ke-7 IM, Muhammad Mahdi Akif yang wafat pada September 2017. Terdapat juga makam Zainab al-Ghazali, pemimpin Divisi Akhawat IM sejak masa Hasan al-Banna. 

Sementara itu, pendiri IM sendiri, Hasan al-Banna dimakamkan di Kompleks Makam Imam Syafii. Sementara Sayyid Quthub, hingga sekarang makamnya masih dirahasiakan otoritas Mesir dengan alasan agar para pengikutnya tidak mengikuti jejak pemikirannya yang ekstrem dan radikal.  

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement