REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) melaksanakan kegiatan bersih Sungai Ciliwung. Kegiatan yang disebut bebersih Ciliwung ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2019 dan Gerakan Bebas Sampah Plastik.
Pelaksanaannya serentak di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Ahad (23/6). Kegiatan ini diikuti sekitar 8.000 orang yang terdiri atas unsur Kementerian LHK, Pemda, masyarakat di 33 Kecamatan sepanjang DAS Ciliwung . Lokasi pelaksanaan Bebersih Sampah di 36 lokasi, 30 Komunitas Peduli Ciliwung, 3000 siswa dan 21 Gerakan Pramuka, Perusahaan
Bebersih Ciliwung ini diharapkan sekaligus dapat memecahkan rekor nasional MURI untuk aspek jumlah peserta dan panjang sungai yang dibersihkan. “Karena itu kami mengharapkan dan mengajak seluruh pihak secara bersama melakukan perbaikan kualitas air Sungai Ciliwung,”ujar Dirjen PPKL, RM Karliansyah kepada media, Jumat (21/6).
Sejumlah anak memanfaatkan hari libur dengan bermain di aliran Sungai Ciliwung, Depok, Jawa Barat, Jumat (19/4/2019).
Tujuan Bebersih Ciliwung terutama untuk memperbaiki kualitas air Sungai Ciliwung, melakukan kampanye dan edukasi lingkungan perlindungan dan pengelolaan ekosistem di DAS Ciliwung, memfasilitasi pengenalan potensi DAS Ciliwung, pengembangan jaringan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan DAS Ciliwung.
Kegiatan Bebersih Ciliwung akan dilaksanakan di DAS Hulu sampai dengan Hilir dan dibuka dengan Komando Menteri LHK, Siti Nurbaya untuk pengumpulan sampah, penyambutan tim susur sungai, dan penanaman pohon bambu.
Di Panggung acara yang dipusatkan di Cibinong, serangkaian kegiatan sudah dirancang dengan dibuka tarian tradisional dan kemudian dilanjutkan sambutan Ketua Yayasan Bambu Indonesia, H. JatinikaNaggamiharja, lalu laporan kegiatan Bebersih Ciliwung oleh Dirjen PPKL, Karliansyah. Setelah itu sambutan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, diakhir dengan sambutan Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Setelah acara seremonial, masih ada kegiatan yang cukup menarik yakni talkshow dengan tema “Gotong Royong Bebersih Ciliwung serta live report (Cisarua, Sempur,Panus, dan GCB). Talkshow akan dipandu oleh Puteri Indonesia Lingkungan Tahun 2018, Vania Fitriyani Herlambang. Adapun narasumbernya, Lurah Sempur Rina Da Frina, Youtuber yang membuat konten budaya Indonesia, Christina Surya (warganegara Rumania), Penggerak dan Patriot Ciliwung, Hidayat Alhamdani yang akrab disapa Kang Dayat, serta Ketua Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Penny Susanti.
Sungai Strategis
Anggota Pramuka Penegak Kota Bogor memungut sampah di aliran sungai Ciliwung, Kampung Pulogeulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
Serangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Lingkungn Hidup yang dimulai Minggu itu, dan akan dilajutkan dengan kegiatan Pekan Lingkungan Hidup pada tanggal 11 - 13 Juli 2019 di JCC dengan tema “Biru Langitku Hijau Bumiku” dan kegiatan-kegiatan lainnya yang akan dilakukan oelh KLHK dan Institusi Pengelola Lingkungan Hidup di Daerah Provinsi ataupin Kab./Kota.
Dijelaskan Karliansyah, Ciliwung merupakan salah satu sungai strategis di Indonesia dan sekaligus merupakan ikon Jakarta. Ciliwung membentang dari hulu di Kabupaten Bogor, dan bermuara di Teluk Jakarta, Jakarta Utara dengan panjang 119 Km dan ada 13 anak sungai yang masuk ke Ciliwung sehingga mempengaruhi kualitas air sungai Ciliwung.
Lebih lanjut dikatakan, patut menjadi perhatian kita bersama bahwa kualitas air sungai Ciliwung masih belum mencapai kelas II berdasarkan PP 82 tahun 2001. Perbaikan kualitas air sungai Ciliwung tentunya tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja atau masyarakat saja, namun perlu kerja sama dan integrasi program yang dilakukan antara Pemerintah, dunia usaha, Akademisi serta masyarakat. Diharapkan kegiatan Bebersih Ciliwung ini dapat menumbuhkembangkan kepedulian dan rasa memiliki dari seluruh stakeholder.
Dirjen Karliansyah yakin, mimpi untuk mewujudkan Ciliwung yang bersih, indah, menjadikan Sungai halaman depan rumah kita bukan halaman belakang rumah dapat memberikan nilai ekonomi membutuhkan transformasi kebijakan, ide-ide kreatif, inovatif dan program yang terintegrasi menjadi aksi nyata pada tingkat individual, aksi individual dan menjadi perubahan kolektif memerlukan komitmen dan proses komunikasi yang baik.