Selasa 25 Jun 2019 12:53 WIB

Aktor Laga Cecep Arif Rahman Kenang Masa Kuliah di Unpak

Aktor laga Cecep Arif Rahman senang membayangkan masa kuliahnya di Unpak.

Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman Sukses Tampil di John Wick 3
Foto: Republika/Dwina Agustin
Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman Sukses Tampil di John Wick 3

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aktor laga Cecep Arif Rahman seketika terkenang masa-masa saat menimba ilmu sebagai mahasiswa. Ingatan itu muncul ketika ia hadir dalam kegiatan "Resital Seni Pertunjukan" di Graha Pakuan Siliwangi (GSP), Universitas Pakuan (Unpak) Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/6).

"Saya senang sekali seperti terbayang masa lalu. Di Auditorium ini dulu pernah tidur di sini jadi kalau menurut saya ini bibit kita dalam berkreasi," ujar alumni jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra, sekarang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, tahun 1997 itu.

Menurut Cecep, mengikuti drama tari menjadi salah satu alasannya getol datang ke kampus saat itu. Ia kerap kebagian peran tokoh antagonis, di antaranya sebagai Rahwana dan itu terbawa hingga ia menapakkan kaki di industri film Hollywood.

"Itu pengalaman awal saya berakting, maka ada keinginan untuk bisa ke tingkat lebih tinggi lagi. Terus ada keberanian juga untuk berkomunikasi dengan orang luar," kata Cecep.

Cecep memerankan The Assasin dalam film The Raid 2. Di film terbarunya, John Wick: Chapter 3, ia kebagian peran sebagai pembunuh bayaran. Tidak hanya film luar, Cecep juga membintangi sejumlah judul film dalam negeri, seperti Wiro Sableng 212 dan Alif Lam Mim.

Cecep mengaku sudah beberapa kali mengunjungi kampusnya di sela-sela kesibukannya syuting. Ia ingin menularkan kecintaannya terhadap dunia seni terutama pencak silat kepada generasi muda.

Sementara itu, Dekan FISIB Unpak, Agnes Setyowati mengatakan terkesan dengan kepribadian Cecep yang tetap membumi meski telah menjadi aktor terkenal.

"Yang tidak berubah dari Kang Cecep itu karakternya yang ramah, sopan, dan selalu berbahasa Sunda," kata dosen pembimbing Cecep di Fakultas Sastra.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement