Selasa 25 Jun 2019 14:11 WIB

Menko Darmin Tetapkan 26 Program Prioritas untuk 2020

Rencana kerja untuk 2020 adalah pemerataan wilayah dan industrialisasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan 26 program prioritas untuk tahun 2020. Program-program tersebut dirancang untuk mendukung program prioritas nasional di bidang ekonomi dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020.

Dari sebanyak lima RKP tahun depan, tiga rencana kerja di antaranya masuk dalamm sektor ekonomi. Program itu antara lain yakni pertama infrastruktur dan pemerataan wilayah, kedua nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja serta ketiga ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup. 

Baca Juga

“Program-program ini sejalan dengan tema besar RKP 2020 yaitu peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan berkualitas,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Jakarta, Selasa (25/6). 

Darmin meyakini perkembangan ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh berkualitas. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren peningkatan yang semakin positif di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

“Meskipun tidak naik dengan cepat, tapi kita tetap mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang konsisten naik dari tahun ke tahun. Ekonomi tumbuh 4,88 persen di tahun 2015, 5,03 di tahun 2016; 5,07 di tahun 2017, dan 5,17 di tahun 2018,” katanya. 

Hal itu, menurut Darmin, didukung dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN. Tak hanya itu, kualitas pertumbuhan yang semakin baik ditandai dengan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan rasio gini yang menurun. 

“Iklim investasi pun semakin baik. Pada 31 Mei 2019, S&P meningkatkan peringkat rating Indonesia satu tingkat menjadi BBB dengan outlook stabil. Indonesia pun mendapat investment grade pada level BBB dengan outlook stabil dari seluruh rating agencies," kata dia. 

Pemerintah juga meyakini bahwa di tahun depan,  Indonesia masih memiliki daya tarik sebagai negara tujuan investasi berdasarkan penilaian The Economist dan IMF. Berdasarkan penilaian IMD World Competitiveness Yearbook (WCY), peringkat daya saing Indonesia juga naik 11 peringkat dari peringkat 43 menjadi peringkat 32 pada tahun 2019, serta menjadi negara dengan peningkatan tertinggi di Asia Pasifik. 

Terkait sasaran pembangunan ekonomi di tahun 2020, Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 8,5-9 persen, tingkat pengangguran sebesar 4,8-5 persen dan rasio gini 0,375-0,380. 

Adapun asumsi makro dalam Rancangan APBN tahun 2020 yang telah disepakati pemerintah bersama Komisi VII dan Komisi XI DPR RI antara lain, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2-5,5 persen (yoy), inflasi di rentang 2,0-4,0 persen (yoy), nilai tukar rupiah sebesar Rp14.000 – Rp14.500 per dolar AS, harga minyak di angka 60 dolar per barel, lifting minyak di angka 734 ribu barel per hari, dan lifting gas sebesar 1.159 BOE per hari. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement