Rabu 26 Jun 2019 21:40 WIB

Inggris Tingkatkan Sumbangan untuk Badan Pengungsi Palestina

Inggris siap menyumbangkan dana 85,5 juta dolar AS untuk badan tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto anak-anak sekolah di unrwa
Foto: unrwa.org
Foto anak-anak sekolah di unrwa

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Inggris mengumumkan akan meningkatkan dukungannya terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Inggris siap menyumbangkan dana 85,5 juta dolar AS untuk badan tersebut.

 “Berbicara pada UNRWA Pledging Conference di New York, Inggris menyoroti komitmennya yang berkelanjutan untuk mendukung para pengungsi Palestina. Itu dilakukan untuk memberikan bantuan keuangan dengan cepat guna membantu mengurangi tekanan fiskal yang saat ini dihadapi UNRWA,” kata kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya pada Rabu (26/6).

Baca Juga

Menteri Inggris untuk Timur Tengah Andrew Murrison mengungkapkan negaranya telah menjadi pendukung jangka panjang UNRWA. “Saya sangat prihatin dengan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapinya. Kecuali dana tambahan diamankan, UNRWA mungkin tidak dapat melanjutkan bantuan makanannya di Gaza pada Juli,” ujarnya.

Dia berharap lembaga donor lain dapat mengikuti langkah Inggris. “Saya mendesak lembaga donor lain bergabung dengan kami dalam meningkatkan dukungan mereka untuk UNRWA pada saat yang kritis ini,” kata Murrison.

Ia pun menegaskan bahwa hanya solusi politik yang dapat menyelesaikan masalah pengungsi Palestina. “Hanya solusi politik yang dapat memberikan penyelesaian yang adil dan realistis untuk pengungsi Palestina, dan sampai saat itu, Inggris tetap berkomitmen mendukung pekerjaan UNRWA dan pengungsi Palestina di Timur Tengah,” ucapnya.

UNRWA mengalami krisis sejak Amerika Serikat (AS) memutuskan menghentikan pendanaan atau kontribusi tahunannya untuk lembaga tersebut. AS diketahui merupakan negara donor terbesar, yakni menyumbang 300 juta dolar AS setiap tahunnya.

Terdapat setidaknya 40 negara dan institusi yang menyokong krisis keuangan UNRWA pasca ditinggal AS, antara lain Jepang, Inggris, Swedia, Jerman, Kanada, Australia. Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, masing-masing menyumbang 50 juta dolar AS. Uni Eropa pun memberi bantuan yang signifikan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement