REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Direktur PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo mengharapkan adanya insentif dari pemerintah untuk penggunaan mobil listrik. Hal tersebut menurutnya sangat penting untuk mendorong perkembangan industri kendaraan listrik.
Noni mengatakan insentif tersebut sangat dinanti karena mahalnya harga mobil listrik. “Kalau secara bisnis, harga kendaraan tiga kali lipat dari harga taksi biasa,” kata Noni di Poll taksi Blue Bird Narogong, Bekasi, Kamis (27/6).
Dia menegaskan dalam menyediakan mobil listrik, Blue Bird masih menggunakan subsidi. Untuk itu, Noni mengharapkan adanya dukungan pemerintah untuk membuat aturan yang lebih baik.
Noni mengatakan aturan tersebut diharapkan juga termasuk insentif khusus untuk buka perusahaan manufakturnya. “Dengan begitu harga belinya lebih murah. Jadi kami bisa beli lebih banyak,” tutur Noni.
Selain itu, Noni juga mengharapkan jenis insentif lainnya untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Misalnya, kata dia, keringanan biaya tol untuk pengguna mobil listrik atau hal lainnya lagi sehingga bisa menurunkan biaya operasional.
Saat ini, Blue Bird masih dalam masa percobaan pertama menerapkan mobil listrik sebanyak 25 unit BYD dan 4 unit Teslataksi sejak Mei 2019. Noni menegaskan Blue Bird akan mengevaluasi setelah enam bulan beroperasi.
“Jadi di nanti kira-kira hampir akhir tahun kami evaluasi lagi mau bagaimana. Mau nambah nambah, atau ganti model. Jadi kami lihat sambil lihat juga kemungkinan apakah ada industri yang inisiatif buka pabrik karea kalau tidak begitu mahal harga mobillnya,” ungkap Noni.