REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sebanyak 30 keluarga buruh migran asal Desa Bojong Tengah, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, mendapat bantuan pendidikan dari perusahaan teknologi finansial Remit Pro. Pasalnya, pendidikan keluarga dari para buruh migran ini perlu diperhatikan. Supaya, anak-anak para pahlawan devisa negara ini bisa mengenyam pendidikan yang layak.
Head of Remittance Remit Pro, Arman Bhariadi, mengatakan, bantuan ini sebagai bentuk apresiasi pihaknya terhadap para buruh migran Indonesia. Apalagi, selama ini para buruh ini melakukan transaksi keuangan di perusahaan tersebut.
"Sebagai bentuk apresiasi ini, kami ingin berbagi dengan keluarga buruh migran. Salah satunya, dengan memerhatikan pendidikan anak-anak ataupun keluarga pahlawan devisa tersebut," ujar Arman, kepada Republika.co.id, Ahad (30/6).
Arman menambahkan, bantuan yang diberikan merupakan peralatan sekolah dan juga saldo uang elektronik dari KasPro untuk keperluan pembiayaan sekolah. Alasan dipilihnya pendidikan, karena sektor ini salah satu elemen penting untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas.
Karena itu, perusahaannya berkomitmen untuk mendukung masyarakat, supaya bersemangat dalam menuntut ilmu. Sehingga, kedepan SDM Indonesia termasuk buruh migrannya, bisa lebih berkualitas lagi. Dengan begitu, generasi muda ini bisa bersaing dan punya posisi tawar yang tinggi.
"Apalagi, kami ingin berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga para pekerja buruh migran," ujarnya.
Arman menyebutkan, saat ini RemitPro telah beroperasi di seluruh kota di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Terdapat sekitar 11.500 nasabah aktif RemitPro, yang kerap bertransaksi.
Selain itu, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan aplikasi penyedia layanan uang elektronik yaitu KasPro. Apabila, kerja sama telah terjalin maka pihaknya akan meluncurkan program berbasis digita.
Sehingga, transaksi bisa dilakukan secara nontunai. Adapun, transaksi digital nantinya mencakup pengiriman maupun penerimaan kiriman dana, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Ke depan, uang yang dikirim ke aplikasi KasPro dari dalam maupun luar negeri dapat dicairkan melalui penarikan tunai di seluruh tempat penarikan tunai (TPT) Remit Pro," ujarnya.
Sementara itu, Tatang S (37 tahun) mengaku, sangat senang menerima bantuan pendidikan dari perusahaan teknologi finansial tersebut. Apalagi, ketiga anaknya saat ini masih dalam masa sekolah. Sedangkab, isterinya sudah lama bekerja di Arab Saudi.
"Mudah-mudahan, bantuan ini menjadi penyemangat anak-anak saya untuk terus sekolah," ujar Tatang yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini.