Senin 01 Jul 2019 16:38 WIB

Ditegur Atasan karena Jenggot, Pegawai KPP Mengundurkan Diri

Pimpinan meminta pegawai KPP tersebut unuk membersihkan jenggotnya.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Pria berjenggot (Ilustrasi).
Foto: EPA/FAROOQ KHAN
Pria berjenggot (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Seorang karyawan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten Ciamis, M Elyas Guhiat, mengundurkan diri setelah ditegur oleh atasannya terkait jenggot. Ia memilih mempertahankan jenggotnya daripada melanjutkan pekerjaannya sebagai petugas keamanan di KKP Pratama Kabupaten Ciamis.

Elyas mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/6). Ketika itu, Kepala KPP Pratama Kabupaten Ciamis Aporen Siregar yang baru aktif menjabat sejak Senin (24/6) mengadakan inspeksi mendadak terkait penampilan para karyawan.

Ia menjelaskan, pagi itu pimpinan barunya datang dan langsung mengumpulkan seluruh petugas keamanan yang ada. Elyas yang saat itu ikut menghadap, ditegur pimpinannya dan disuruh untuk segera membersihkan jengotnya. “Tolong itu jenggot dibersihkan, kalau tidak dibersihkan hari ini pintu terbuka lebar,” kata dia menirukan pimpinannya tersebut, saat dikonfirmasi, Senin (1/7).

Elyas mengaku lebih memilih mempertahankan penampilannya dengan alasan menjalankan sunah rasul. Karena itu, ia tak terlalu mempedulikan teguran pimpinan barunya tersebut.

Namun menjelang siang, lanjut dia, dirinya kembali dipanggil Kasubag Umum KPP Pratama Kabupaten Ciamis Budi Aditia. “Pak Budi menyampaikan dengan terpaksa untuk menegur saya. Bahkan dia sempat meminta maaf kepada saya karena dia tidak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.

Saat itu, Elyas diberikan pilihan untuk mengundurkan diri atau bersedia membersihkan jenggotnya. Tanpa pikir panjang, Elyas langsung keluar dan belum kembali bekerja hingga kini.

Kepala KPP Pratama Kabupaten Ciamis Aporen Siregar membantah terkait tegurannya mencukur jenggot. Menurut dia, teguran itu dimaksudkan agar para karyawan menjaga penampilannya.

“Saya tidak menyuruh untuk mencukur jenggot, tapi membersihkannya agar terlihat rapi mengingat karyawan di lingkungan kami adalah pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.

Aporen juga membantah dirinya berbuat SARA dengan menyangkutkan agama, seperti yang diungkapkan karyawannya itu. Sebaliknya, ia mengaku sangat menghargai agama.

“Kami tidak bawa-bawa agama. Agama kita sama dan kita saling menghormati dan menghargai karena itu perintah pimpinan kami,” tegasnya.

Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu Elyas agar kembali bekerja dengan penampilan rapi. Ia berharap, karyawannya itu mau mengerti kebutuhan pelayanan untuk membersihkan jenggotnya.

Hal senada juga diungkapkan Kasubag Umum KPP Pratama Ciamis Budi Aditia. Menurut dia, pihak kantor hanya mengingatkan agar Elyas merapikan jenggotnya.

Ia menambahkan, pihak kantor masih berharap Elyas mau kembali bekerja. Bahkan, pihak kantor juga sudah menghubungi koordinator petugas keamanan untuk bisa membujuk Elyas kembali bekerja, dengan kondisi sudah merapikan jenggotnya.

Akan Kembali Kerja

Meski telah dipersilakan keluar, Elyas mengaku akan kembali bekerja pada Selasa (2/7). Menurut dia, pihak kantor telah meminta maaf dan mempersilakan dirinya kembali bekerja.

"Semua sudah selesai secara kekeluargaan. Saya tetap akan bekerja meski berjenggot," kata dia.

Ia mengakui, dirinya memang sempat kaget ketika ditegur karena penampilannya yang berjenggot. Namun setelah dibicarakan lebih lanjut, ternyata ada kesalahpahaman terkait teguran untuk mencukur jenggot tersebut.

Awalnya, ia mengira pimpinan barunya itu menyuruh dirinya untuk mencukur jenggot. "Saya hanya disuruh merapikan, bukan disuruh cukur semua. Sudah beres semua, besok mulai kerja," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement