Selasa 02 Jul 2019 12:49 WIB

Presiden Korsel Sebut Pertemuan Trump-Kim Akhiri Permusuhan

Kim sepakat kembali melakukan pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi, Ahad (30/6).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi, Ahad (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengatakan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un baru-baru ini telah mengakhiri permusuhan kedua negara. Walaupun banyak pihak yang skeptis dan menilai pertemuan Trump dan Kim di perbatasan Korsel-Korut itu hanya untuk tontonan televisi.

Dalam pertemuan ketiga mereka di perbatasan yang dikenal dengan demilitarized zone (DMZ) pada Ahad (30/6), Kim sepakat kembali melakukan pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea. Tapi kedua belah pihak tidak mengungkapkan kemungkinan berakhirnya kebuntuan negosiasi yang terjadi dalam pertemuan kedua.

Baca Juga

Tapi Selasa (2/7) dalam rapat kabinet Moon Jae-in mengatakan pertemuan di DMZ artinya kedua negara telah mendeklarasikan 'mengakhiri permusuhan' dan 'memulai era damai'. Moon sempat berbicara dengan Trump dan Kim di desa DMZ sebelum keduanya melakukan pertemuan terpisah.

Moon menyebut pertemuan di DMZ sebagai peristiwa bersejarah. Ia juga mengatakan pertemuan tersebut terjadi atas tawaran Trump tidak pernah terjadi sebelumnya di media sosial dan Kim berani untuk menerimanya. 

photo
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan.

Presiden Korsel yang mulai berkuasa pada 2017 itu sudah lama melobi Trump dan Kim untuk meraih kesepakatan damai dalam krisis nuklir Korut. Tahun lalu, Moon sudah bertemu dengan Kim sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama mereka juga dilakukan di DMZ.

Dalam pertemuan ketiga itu Trump menyeberangi desa Panmunjom di DMZ. Ia menjadi presiden AS pertama yang masih berkuasa yang menginjakan kaki ke Korut sejak perang Korea 1950-1953. Trump mengatakan ia bangga dalam melangkah ke perbatasan dan berterima kasih kepada Kim karena datang dalam pertemuan tersebut.

Media Korut memberitakan pertemuan Kim dan Trump itu sebagai peristiwa luar biasa. Kedua pemimpin mengungkapkan kepuasan mereka atas hasil pertemuan tersebut.

Pemerintahan Moon Jae-in juga berharap momentum diplomatik atas pertemuan tersebut dapat menghidupkan kembali dialog antar-Korea yang sempat berhenti karena kebuntuan negosiasi antara Washington dan Pyongyang.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement